30 Juni 2009

Pahlawan Akhir Zaman

Yoel 2:1 :"Tiuplah sangkakala di Sion, dan berteriaklah di gunungKu yang kudus : biarlah gemetar seluruh penduduk negeri: sebab hari Tuhan datang, sebab hari itu sudah dekat: suatu hari gelap gulita dan kelam kabut, suatu hari berawan dan kelam pekat...."

Kita hidup pada masa yang dikenal sebagai "puncak segala zaman" ketika Tuhan akan mempersatukan segala sesuatu di surga dan di bumi, membawa mereka bersama- sama dan menaklukkan mereka kepada Kristus ( Ef 1:9-10).
Disekitar kita, kita telah melihat tanda-tanda kedatanganNya digenapi...peperangan, wabah penyakit, kelaparan, gempa bumi, wabah zaman modern; sementara kuasa-kuasa di langit digoncangkan, dunia akan ketakutan dan tidak tahu apa yang harus dikerjakan....di saat itulah kita sebagai anak-anak Allah akan memperoleh kebebasan dan keselamatannya, namun sebaliknya saat itu akan menjadi suatu saat yang penuh dengan kengerian, ratapan dan perkabungan bagi mereka yang tidak mau bertobat dan tetap hidup dalam pemberontakan melawan Tuhan.

Sementara kita menantikan hal yang penuh sukacita itu, kita telah dipanggil dan ditetapkan pula untuk menjadi pahlawan-pahlawan akhir zaman; yaitu orang-orang yang meniupkan sangkakala untuk membunyikan suatu tanda bahaya ke seluruh dunia, memanggil orang-orang untuk mengadakan pertemuan raya bukan untuk bersuka cita, namun untuk mengambil senjata doa dan mulai bersyafaat!
Tuhan tidak menghendaki kita duduk diam dan melipat tangan; Ia juga tidak ingin kita terperangkap oleh kekuatiran dan beban-beban kehidupan, sehingga kita gagal melihat tanda-tanda kedatanngan Kristus, gagal mempersiapkan diri, gagal memperingatkan orang-orang disekitar kita sebelum semua itu terlambat!
Tuhan melalui nabi Yoel menghendaki agar umatNya menangis dan berkata , sayangilah, ya Tuhan, UmatMu dan janganlah biarkan milikMu sendiri menjadi cela... ( Yoel 2:17).

Marilah kita merendahkan diri kita dalam doa dan puasa, mengakui dan berbalik dari dosa-dosa kita dan berdoa, mengeluh, meratap dan berkabung bagi dosa-dosa bangsa kita... dan berseru dengan satu suara : Sayangilah ya Tuhan, umatMu !
Sebagai pahlawan rohani di akhir zaman ini, kita berada di posisi berdiri diantara jurang pemisah ...menjadi perantara diantara dua pihak ( Allah dan para pendosa) dan siap bersyafaat untuk jiwa-jiwa yang terhilang.
Dengan kerelaan kita melibatkan seluruh keberadaan kita untuk menghadap kepada Tuhan melalui doa, berkabung, menangis dan meratap menunggu dihadapanNya dan tidak menyerah sampai pekerjaan tersebut dilakukan yaitu karunia keselamatan dari Tuhan turun ke atas orang -orang yang kita doakan.
Ya Tuhan janganlah murkaMu menimpa bangsa kami!
Inilah saatnya kita mulai berdoa syafaat untuk orang-orang yang masih tertawan oleh setan, untuk masyarakat dan bangsa ini; biarlah pada masa penuaian ini boleh terjadi penuaian besar-besaran di negeri ini.

Bapa disorga, sungguh kami tidak akan mampu menjadi pahlawan akhir zaman sesuai dengan firmanMu, namun kami percaya dan kami mohon dalam nama Tuhan Yesus Kristus, melalui kuat kuasa dari Roh Kudus, Engkau menyanggupkan kami untuk bersyafaat, untuk berdiri di jurang pemisah bagi jiwa-jiwa yang terhilang dalam masyarakat, kota-kota dan bangsa kami.
Amin.

27 Juni 2009

Yesus Sang Pemenang

Kol 1:15-17 :"Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung. lebih utama dari segala yang diciptakan, karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di surga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia."

Yesus tidak pernah dikalahkan !
Dipadang gurun Ia menghadapi pencobaan dari setan dan menang. Ia menghadapi kuasa dosa dan menang. Ia menghadapi kuasa penyakit dan menang. Ia menghadapi penghinaan, penolakan dan penderitaan di kayu salib dan menang. Di dalam kubur, Ia menghadapi setan dan menang. Ia menghadapi kematian dan menang!

Salah satu strategi yang Yesus gunakan untuk mengalahkan setan dan menjalani kehidupanNya dalam kemenangan 100% adalah bahwa Ia menghadapi musuh dari posisi yang penuh pengetahuan.
Yesus mengetahui siapa dirinya; Yesus mengetahui panggilanNya; Yesus mengetahui kehendak Allah; Yesus mengetahui darimana asalnya dan kemana Ia akan pergi.
Tuhan menghendaki agar kita menghadapi pencobaan-pencobaan, ujian-ujian, situasi-situasi dan setiap serang musuh dari posisi yang penuh kuasa dan pengetahuan; dimana kita mengetahui siapa diri kita, mengetahui panggilan kita, mengetahui kehendak Allah dan mengetahui bahwa kita telah diberi segala kuasa dan otoritas !

Ketahuilah bahwa Yesus adalah yang sulung diantara kita. Oleh karena itu ketahuilah kebenaran ini :
- Ketahuilah bahwa kita adalah anak Allah yang dikasihi Bapa di dalam Yesus Kristus;
- Ketahuilah bahwa Allah mengubah kita ke dalam gambaran yang sempurna dari Yesus;
- Ketahuilah bahwa kita adalah ahli waris bersama-sama Kristus Yesus.
Langkah selanjutnya setelah kita berada dalam posisi penuh pengetahuan, mari kita buang batasan-batasan yang ada dalam pikiran kita. Mari kita ambil waktu untuk memikirkan batasan-batasan apa yang telah kita taruh dalam pikiran kita yang menghalangi kita berjalan dalam kemenangan 100%.
Mari kita bawa batasan-batasan itu kepada Tuhan dalam doa kita. Mari kita lepaskan iman untuk menjadi bebas darinya dan di dalam nama Yesus marilah kita terima segala yang Allah sediakan bagi kita ! Haleluyah !

Bapa di surga sungguh kami bersyukur atas status yang Engkau berikan kepada kami yaitu sebagai anak-anakMu, yang telah Engkau berikan kuasa dan wewenang atas segala kuasa setan; terpujilah Engkau yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kami segala berkat rohani di dalam surga; puji syukur bahwa kami melalui Yesus Kristus adalah ahli waris kerajaanMu yang berhak atas janji-janjiMu. Kami adalah umat Pemenang karena Yesus Kristus, Tuhan dan Juru Selamat kami adalah Sang Pemenang. Haluyah ! Amin.

26 Juni 2009

Yesus Sang Pembaptis

Yoh 7:37,38 :"...barangsiapa haus, baiklah ia datang kepadaKu! Barangsiapa percaya kepadaKu, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: dari dalam hatinya mengalir aliran-aliran air hidup."

Tuhan ingin kita sampai pada suatu pengalaman dimana kita dibaptiskan/ditenggelamkan di dalam Roh Kudus. Ia merencanakan agar kita menghadapi musuh di dalam kepenuhan Roh Kudus seperti Yesus.
Agar tetap penuh dan mempunyai aliran yang tidak berkeputusan dari Roh Kudus dalam hidup kita, kita harus senantiasa datang kepada sumber aliran pemberi hidup!
Yesus adalah sang pembaptis! Yesus adalah sumber aliran pemberi kehidupan dari Roh Kudus.
Ia akan memenuhi dan memuaskan kekosongan dan kehampaan dalam kehidupan kita !
Sama seperti dialam jasmani apabila seseorang kehilangan cadangan air dalam tubuhnya sebanyak lebih kurang 13%, maka ia akan mengalami penurunan fungsi organ tubuhnya dan ia akan mati...kekeringan.... Demikian pula dalam alam rohani, tanpa aliran yang terus menerus dari Roh pemberi kehidupan, kita akan menjadi kering secara rohani dan mati.

Kita harus senantiasa datang dan minum sampai kita ditenggelamkan , dikuasai dan dikendalikan oleh Roh Kudus, yaitu dengan datang kepada Kristus untuk menerima aliran Roh yang baru.
Sementara kita datang dan minum, "api" Roh Kudus akan terus membakar dan menhanguskan keinginan-keinginan daging dalam hidup kita.
Sementara kita tetap datang dan minum, kuasa mujizat Allah (dunamis) akan mengalirdari dalam kehidupan kita.
Sementara kita datang dan minum, kita akan diubah ke dalam rupa dan gambar Kristus.
Sementara kita tetap datang dan minum, kita akan sennatiasa dipenuhi, penuh sampai meluap-luap dengan Roh Kudus.
Sementara kita datang dan minum kita akan menghadapi musuh seperti Yesus menghadapinya, yaitu di dalam kepenuhan Roh Kudus.

Alasan mengapa banyak orang-orang percaya yang dikalahkan oleh masalah-masalah keuangan, keluarga, pekerjaan adalah karena mereka mencoba menghadapinya dengan kekuatan mereka sendiri.
Jangan mencoba menghancurkan kubu-kubu pertanahan setan dengan menggunakan kekuatan kita sendiri, jangan berusaha menghancurkan belenggu-belenggu dengan kekuatan sendiri. Kita bakal hancur jika melakukannya ! Percayalah !
Pengurapan Roh Kuduslah yang membuat kita berkemenangan menghadapi situasi sehari-hari; inilah waktunya kita menyendiri bersama Allah untuk berdoa dan berpuasa serta menaklukkan diri dihadapanNya ntuk menerima kepenuhan Roh Kudus.
Dan kemenangan ada ditangan kita ! Haleluyah !

Bapa disorga, terima kasih untuk pengetahuan tentang kebenaran yang hakiki ini, yaitu Engkau telah merencanakan kemenangan untuk kami dalam menghadapi segala situasi dalam kehidupan kami; oleh karena itu kami mau tetap datang kepada Sang Pembaptis, kami mau minum hingga aliran-aliran kehidupan meluap dari dalam hati kami. Dalam nama Yesus Kristus kami mengucap syukur Haleluyah ! Amin.

25 Juni 2009

Hidup yang Responsif

Gal 5:16 : "Tapi aku berkata, berjalanlah dan hiduplah senantiasa di dalam Roh (Kudus)- responsif kepada dan dikendalikan dan dipimpin oleh Roh; kemudian kamu akan secara nyata tidak tertarik kepada keinginan-keinginan dan hawa nafsu kedagingan - dari tabiat manusiawi yang tidak mengenal Allah." ( terjemahan Amplified Bible )

Baptisan Roh Kudus lebih dari sekedar pengalaman emosional sesaat....lebih dari sekedar berbicara dalam bahasa-bahasa lidah. Baptisan Roh Kudus adalah suatu pengalaman, suatu perjalanan pribadi dengan Roh Kudus yang menghasilkan suatu aliran yang tidak berkeputusan dari kuasa Allah di dalam kehidupan kita.
Seringkali ada kesalahpahaman pada waktu kita membandingkan antara baptisan air dan baptisan Roh Kudus; didalam baptisan air kita diselamkan ( baptiso) tanda kita dikuburkan dengan segala dosa-dosa kita dan kemudian kita dibangkitkan ( dikeluarkan dari dalam air) sebagai tanda kita menerima hidup baru dan sebagai tanda bahwa kita telah menjadi milik Allah; dalam baptisan Roh Kudus tidak seperti itu, kita sekali-kali tidak pernah dikeluarkan dari aliran-aliran air kehidupan, kita diselamkan ( baptiso) terus menerus, kita tenggelam dan larut bersama Roh Kudus, disini kita harus memahami bahwa baptisan Roh Kudus adalah suatu proses perjalanan seumur hidup kita.

Dipenuhi oleh Roh Kudus bukanlah suatu yang terjadi secara otomatis tanpa keterlibatan yang harus kita lakukan. Ini bukan kejadian dimana seseorang menumpangkan tangan dan berdoa untuk kita dan secara tiba-tiba kita mempunyai semua pengetahuan, buah-buah Roh, karunia-karunia Roh dan segala kuasa Tuhan dinyatakan dalam kehidupan kita. Jika hal ini terjadi dengan semudah itu, maka gereja-gereja akan dipenuhi dengan "raksasa-raksasa rohani".
Kata "berjalan dan hiduplah senantiasa" dalam Firman di atas menekankan fakta bahwa kehidupan di dalam Roh adalah suatu hubungan yang berkesinambungan. Ini adalah pengalaman sehari-hari dimana Roh Kudus bekerja di dalam kehidupan kita.
Kata "responsif terhadap" pekerjaan Roh Kudus yaitu dengan menyerahkan kehendak, pikiran dan emosi kita kepadaNya, kita akan dikendalikan dan dipimpin oleh Dia.
Sementara kita responsif terhadap pekerjaan Roh Kudus, kita menarik kekuatanNya untuk menyalibkan hawa nafsu dan keinginan daging ( dapat dilihat dari kata-kata "kemudian kamu akan secara nyata tidak tertarik kepada keinginan-keinginan dan hawa nafsu kedagingan").
Perhatikanlah urut-urutannya jangan sampai kita salah jalan; responilah Roh Kudus terus menerus, maka hawa nafsu kedagingan itu akan dikalahkan oleh kuasa Roh Kudus ! Janganlah mencoba mengalahkan kedagingan kita dengan kuasa dan usaha kita sendiri seperti banyak dilakukan dan diusahakan oleh orang-orang; kita pasti kalah ! Namun apabila kita terus mencari dan secara konsisten bersekutu dengan Roh kudus, maka sesuai Firman Tuhan kita akan secara nyata tidak tertarik kepada keinginan dan hawa nafsu kedagingan.

Kunci untuk dapat hidup dalam kepenuhan Roh Kudus adalah rasa kelaparan dan kehausan akan Allah yang harus senantiasa ada dalam hati kita.
Waspadalah jika dalam pengalaman kekristenan kita dimana kita merasa puas, nyaman dan kita merasa sudah mengetahui semuanya dan kita merasa dalam hidup kita Tuhan sudah menyediakan segala sesuatunya...berhati-hatilah !

Bapa disorga, ampunilah kami yang seringkali mencoba berusaha dengan kekuatan dan usaha kami sendiri untuk mematikan keinginan dan hawa nafsu kedagingan. Sekarang kami sadar bahwa hal itu mustahil, tanpa kuasa dariMu; hanya dengan melekat denganMu disitulah akan timbul kuasa yang luar biasa yang akan mematikan kedagingan kami. Bapa kami mau memenuhi diri kami senantiasa dengan rasa lapar dan haus akan Engkau, dan merespon kehendakMu dalam Roh Kudus yang ada bersama dan di dalam diri kami. Dalam nama Yesus Kristus kami berdoa. Amin.

24 Juni 2009

Pengurapan yang Sama

1 Kor 12:12-13 :" Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus. Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh."


Yesus menghadapi peperangan dan menaklukan musuh di dalam kepenuhan Roh Kudus. Sebelum mengalahkan setan Ia diperlengkapi dan dipersiapkan dengan sempurna untuk meraih kemenangan; demikian pula Allah merencanakan suatu hidup berkemenangan untuk kita semua.
Roh yang mengurapi Yesus adalah sama dengan Roh yang mengurapi kita. Hanya ada satu Roh bukan dua atau tiga atau banyak, namun hanya satu !
Memang Roh yang satu ini mempunyai banyak pelayanan yang berbeda-beda antara lain :
- menginsyafkan dosa ( Yoh 16:1,8-11)
- melahirkan kembali ( Yoh 3:3,5)
- menguduskan ( Rom 15:16)
- memberi kuasa ( Kis 1:8)
- memimpin ( Yoh 16:13)
- menghiburkan dan mengajar ( Yoh 14:16-26)
- memberikan karunia-karunia ( 1 Kor 12:3-11 )
- memberikan buah-buah ( Gal 5:22-23)
- mengubahkan ( 2 Kor3:18)

Ketika kita dibaptis yaitu dipenuhi, dilingkupi dan diselubungi oleh Roh Kudus, maka otoritas dan kuasa yang kita terima sama dengan otoritas dan kuasa yang Yesus terima !
Pahamilah kebenaran ini; berhentilah dan jangan dengarkan kebohongan yang setan coba tanamkan dalam diri kita ( Yesus sendiri berkata : Pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar daripada pekerjaan-pekerajaan ini akan kamu lakukan (Yoh 14:12) ).
Demikian juga hal sebaliknya yang perlu benar-benar kita mengerti adalah bahwa untuk dipenuhi oleh Roh Kudus dan dikendalikan oleh Roh Kudus tidak terjadi secara otomatis dalam hidup kita; namun harus ada suatu ketergantungan dan penyerahan diri yang berkesinambungan pada Roh Kudus !
Sampai dimana kita mau menaklukkan diri dan bergantung kepada Roh Kudus, sampai disitulah Roh Kudus mempunyai kuasa atas kehendak kita, atas pemikiran kita, atas emosi kita dan atas keberadaan kita!

Bapa disorga kami mau senantiasa belajar dan taat terhadap kehendakMu, biarlah kiranya kepenuhan Roh Kudus boleh terjadi dalam kehidupan kami dan biarlah kuasaMu nyata dalam kehidupan kami, agar namaMu semakin dipermuliakan dan banyak orang tahu dan bertobat serta menyembahMu sebagai TUHAN Allah yang hidup dan satu-satunya Allah yang memberikan kehidupan dan keselamatan bagi setiap orang yang percaya. Dalam nama Yesus Kristus kabulkanlah doa kami ini. Amin.

23 Juni 2009

Gereja yang Berkemenangan

Luk 4:18-19 :"Untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang."

Tugas pelayanan yang dikerjakan Yesus seperti yang disebut dalam firman di atas dan tugas tersebut juga wajib dilaksanakan oleh GerejaNya ( Tubuh Kristus ); oleh karena Dia telah memberikan wewenang dan kuasaNya kepada gerejaNya untuk bertindak membebaskan orang-orang yang tertindas oleh kuasa kegelapan, membebaskan orang-orang yang tertawan oleh kuasa kegelapan, memberikan penglihatan bagi mereka yang dibutakan oleh kuasa kegelapan dan memberitakan bahwa Tuhan mengasihi manusia dan pintu rahmat& pengampunannya masih terbuka!

Intinya Gereja mempunyai tugas yang sama dengan Tuannya (Kepalanya); namun apa yang terjadi pada Gereja saat ini?
Lihatlah betapa humanisme sudah mulai mengakar dan mencengkeramnya! Betapa Gereja saat ini menekankan pada kekuatan berpikir secara positif, yang berintikan pada ajaran-ajaran tentang motivasi meraih keberhasilan dan hidup dalam kesuksesan secara duniawi "dengan balutan" firman Tuhan.
Gereja hanya mencari tiap orang yang terikat dan tertawan oleh obat bius dan menyerahkan ke pusat-pusat rehabilitasi; gereja mengirimkan mereka yang terganggu emosinya ke psikolog-psikolog; gereja merekomendasikan penasehat perkawinan bagi mereka yang rumah tangganya bermasalah; dan gereja membawa mereka yang sakit dan hampir mati ke rumah sakit !
Betapa menyedihkan melihat banyak gereja sedang mematikan dirinya sendiri !
Gereja tidak dapat menghadapi tantangan rohani yang ada di dunia ini hanya dengan program-program kegiatan sosial, paduan suara yang indah atau teknik-teknik motivasi yang handal; bukan itu yang dibutuhkan gereja saat ini !
Kita tidak akan dapat bertahan melawan setan dan menarik jiwa-jiwa dari jalan menuju neraka dengan membanjiri mereka dengan kata-kata psikologi atau motivasi kejiwaan.

Marilah kita bertobat ! Hendaklah kita di"PENUH"i Roh Kudus; tidak cukup hanya dibaptis dengan Roh Kudus dan dapat berbahasa Roh !
Mari kita jawab kebutuhan dunia saat ini dengan kuasa dan kepenuhan Roh Kudus !

Bapa disorga ampunilah kami yang sering menggunakan akal pikran, pengetahuan dan kepandaian kami untuk mencoba menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi disekeliling kami. Penuhilah kami dengan RohMu dan kuasaMu, agar smeua itu boleh menjadi nyata, dilihat dan didengar orang, sehingga mereka boleh berbalik dan bertobat serta menerima keselamatan yang telah Engkau sediakan. Segala kemuliaan hanya bagiMu TUHAN! Dalam nama Yesus Kristus kami mohon kabulkanlah doa ini. Amin.

22 Juni 2009

Menghardik Musuh

Mark 16:17-18 :" Tanda tanda ini akan menyertai orang-orang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi namaKu, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh."

Yesus tidak mati untuk menghasilkan sekelompok orang yang plin-plan, yang tidak berpendirian dan tidak setia; tetapi kematianNya di atas kayu salib adalah untuk membayar harga bagi sekelompok yang disebut Tubuh Kristus; dimana kita menjadi anggotanya. Yang Dia wariskan kepada kita bukan kelemahan, tapi kuasa; bukan kegelapan, tapi kemuliaan; bukan kekalahan, tapi kemenangan !
Dia memberikan kepada kita otoritas ( exosia ) dan kuasa ( dunamis ) ( baca Luk 10:19 ).
Melalui pengurapan Roh Kudus, Dia memberikan kita kuasa untuk menghardik, memerintah, mengambil otoritas dan mengalahkan setan dalam setiap situasi yang kita alami !

Menghardik ( bahasa Yunani= epitimao= mencela, memarahi, melarang, memerintahkan ). Kata ini mempunyai makna lebih dari sekedar memberikan teguran saja.
Menghardik berarti memberi perintah untuk berhenti melakukan sesuatu !
Ada 3 hal yang Yesus lakukan, Ia menghardik roh-roh jahat ( lihat Luk 4:36), Ia menghardik kekuatan alam ( Luk 8:24-25) dan Ia menghardik sakit penyakit ( Luk 4:39).
Tuhan Yesus telah memberikan seluruh kuasa yang diperlukan untuk menghardik, memerintahkan setan dan roh-roh jahat yang menindas kita untuk pergi di dalam nama Yesus !

Sekarang mulailah meminta kepada Tuhan agar mewahyukan, melalui kuasa Roh Kudus, roh-roh apa yang menyebabkan situasi dan masalah-masalah yang mengikat kehidupan kita sekarang. Kemudian kenalilah musuh kita itu dan segera ambil tindakan menyerang seperti yang Yesus lakukan.
Ambil tindakan berdasarkan iman atas fakta bahwa Yesus sudah menang dan memberikan kemenangan itu kepada kita, sehingga kita tahu posisi kita yang penuh kuasa bersama Yesus; mintalah kepenuhan Roh Kudus setiap saat menyertai kita dan gunakan exousia ( otoritas ) dan dunamis ( kuasa ) untuk menghardik musuh kita di dalam nama Yesus!

Bapa disorga, terima kasih atas kemenangan yang sudah Engkau berikan kepada Yesus Tuhan dan Juru Selamat kami. Saat ini kami merenungkan firmanMu yang membekali kami dengan otoritas dan kuasa; kami siap untuk menggunakannya di dalam nama Yesus. Puji Tuhan atas kemenangan yang telah Engkau sediakan bagi kami ! Haleluyah! Amin.

19 Juni 2009

Roh yang Menyala

Rom 12:11 :"Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan."

Orang Kristen sering dikejutkan oleh setan, mereka kurang menyadari bahwa peperangan sedang berlangsung, beberapa diantara mereka kurang memahami fakta-fakta bahwa mereka mempunyai musuh yang siap menghancurkan mereka, siap menghancurkan roh, jiwa dan tubuh mereka.
Kita harus mengetahui dan memahami metode yang digunakan oleh setan untuk menghancurkan umat pilihan Allah, dan kita harus terus menerus mempraktekkan antisipasi dan perlawanan terhadapnya.

Aturan dasar pertama dalam suatu peperangan adalah Kita harus mengetahui kekuatan musuh kita ( Jangan remehkan kekuatan musuh kita ).
Memang secara fakta Tuhan Yesus sudah mengalahkan setan dan membuatnya tidak berdaya dalam hidup kita; dan kitapun telah diberi kuasa dan otoritas atas setan; tetapi itu semua bukan berarti dia tidak akan berusaha membuat tubuh kita sakit, menyerang keuangan kita, mencoba mencuri damai sejahtera dalam pikiran kita, dan melakukan segala sesuatu dengan kuasanya untuk menghancurkan kita!
Ingat tujuan setan adalah mencuri, membunuh dan membinasakan !

Aturan yang kedua, Jangan ijinkan setan menyuapi kita dengan informasi yang salah. Banyak kebohongan yang telah ditebarkan oleh setan, ia mengatakan bahwa sakit penyakit diberikan oleh Tuhan untuk memberikan pelajaran kepada kita, agar iman kita meningkat dan ia juga membisikan kebohongan bahwa iman kita tidak mungkin cukup, bahwa Tuhan tidak sungguh-sungguh memperhatikan kita.
Tolaklah kebohongan-kebohongan ini dalam nama Yesus!

Dan yang ketiga yaitu Janganlah tetap berada pada posisi bertahan. Lakukanlah serangan balik kepadanya, mulailah mengikat dan membuangnya sampai jejak-jejak menjadi sirna.
Untuk menyerang kita butuh energi rohani yang besar, membuat roh kita menyala-nyala yaitu dengan cara doa, puasa, penyembahan, merenungkan Firman Tuhan dan menjaga persekutuan yang terus menerus dengan Bapa.
Arahkan hati dan pikiran kita kepadaNya senantiasa! Penuhilah pikiran kita dengan pemikiran tentang Dia dan FirmanNya.

Bapa di sorga di dalam nama Yesus Kristus kami minta aliran Roh Kudus, Roh pemberi hidup mengalir ke dalam hingga meluap keluar dari hati kami. Kami mau menjaga terus persekutuan kami denganMu, dan menjaga agar aliran itu tidak menjadi putus dan menjadi kering atau sebaliknya menjadi genangan yang tidak mengalir. Kami akan senantiasa menjaga agar roh kami menyala-nyala untuk memuji, menyembah dan memuliakan Engkau Bapa. Mari Roh Kudus penuhi kami dengan kuasaMu agar dalam hidup kami berbuah-buah yang kekal. Amin.

17 Juni 2009

Menyangkal Diri

Mat 10:32,33 :"Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan BapaKu yang disurga. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan BapaKu yang disurga."

Seluruh kehidupan kita, yang nampak dari luar melalui tutur kata dan perbuatan kita maupun yang tidak namapak dari luar, yaitu pikiran, hati dan motivasi kita, haruslah mencerminkan bahwa Kristus adalah Tuhan atas hidup kita.

Penyangkalan diri ( tidak menuruti keinginan hawa nafsu ) sudah selayaknya menjadi bagian dari kehidupan seseorang yan bertuhankan Kristus, yang mengaku bahwa Yesus adalah Juru Selamatnya.
Pengakuannya ini tidak ada artinya bila ia tidak menjadi pelaku Firman yaitu rela membuanng setiap kenikmatan dosa yang bertentangan dengan Firman Tuhan!
Yesus berkata : "Mengapa kamu berseru kepadaKu: Tuhan, Tuhan, padahal kamu tidak melakukan apa yang Aku katakan? ( Luk 6:46). Mengakui Dia sebagai Juru Selamat tetapi tidak melakukan perintahNya adalah suatu bentuk kemunafikan (1 Yoh 2:4).

Melakukan Firman Tuhan tidak terlepas dari menyangkal diri, meninggalkan kemauan diri sendiri. Oleh karena itu ada resiko untuk dikucilkan, dimusuhi atau ditertawakan; namun berbahagialah karena kita memang layak untuk menderita oleh karena nama Yesus ( Kis 5:41), karena itulah bentuk pengakuan kita terhadapNya.
Apakah kehidupan kita sehari-hari mencerminkan pengakuan atau penyangkalan terhadap Yesus ?

Bapa di surga melalui RohMu yang tinggal didalam diri kami ajarlah kami dalam setiap perbuatan, tutur kata, sikap hati dan motivasi agar selalu mengakuiMu sebagai yang berkuasa atas diri kami, mengakuiMu sebagai Tuhan dan Raja kami, mengakui bahwa Engkau telah memberikan nama di atas segala nama, nama yang berkuasa selama-lamanya yaitu Yesus Kristus sebagai Juru Selamat kami. Amin.

16 Juni 2009

Jangan Menyerah !!

Kala ketidakberesan terjadi sebagaimana lumrahnya
Kala jalan yang anda tempuh terasa mendaki
Kala dana mengecil dan hutang membengkak
Kala ingin senyum, namun keluhan pahit memolesi
Kala sandang pangan menindih dan menghimpit gairah
Beristirahatlah bila perlu, tetapi JANGAN MENYERAH !!

Hidup ini aneh dan penuh liku-liku
Seperti banyak yang kita ketahui tidak sedikit yang gagal
Bahwa bila ingin MENANG, ia harus BERTAHAN
Jangan menyerah, walaupun lajunya terasa lamban
Mungkin saja KEBERHASILAN anda raih dengan ayunan langkah berikutnya !!

Jangan percaya kepada KERAGUAN
Jangan percaya kepada KEPUTUSASAAN
Jangan percaya kepada KETAKUTAN
Jangan percaya kepada KEKUATIRAN
Jangan percaya kepada KEPEDIHAN

Percayalah kepada TUHAN
Percayalah kepada FirmanNya
Percayalah kepada Iman anda
Percayalah Tuhan mengasihi anda !!
Seperti ada tertulis : “Orang benar tidak dibiarkanNya selama-lamanya goyah,
Karena Tuhan akan memberkati tempat kediamannya, jalannya akan seperti fajar,
Ia akan keluar dan masuk dan diselamatkan dari kesukaran”.
Hanya saja JANGAN MENYERAH !!!

Sumber inspirasi :
Mazm 55:23, Amsl 3:33, 4:18, 12:13

15 Juni 2009

Doa yang Membuka Sorga

Yoh 16:23,24 :"Dan pada hari itu kamu tidak akan menanyakan apa-apa kepadaKu. Aku berkata kepadamu : Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikanNya kepadamu dalam namaKu. Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatupun dalam namaKu. Mintalah maka kamu akan menerimanya, supaya penuhlah sukacitamu."


Bagaimanakah caranya kita dapat memanfaatkan mobil atau kendaraan bermotor yang kita miliki? Tentu saja harus dimulai dengan sebuah kunci untuk membuka pintunya dan kemudian menghidupkan mesinnya.
Ya demikian juga untuk membuka pintu sorga kita wajib mempunyai kunci yang dapat membukanya.


Yesus ialah Pengantara, Juru Syafaat, Pengacara dan Tuhan kita. Ia berdiri antara kita dan Bapa. Dia menyuruh para muridNya selalu berdoa kepada Bapa dalam namaNya; murid-murid selalu berdoa kepada Bapa dalam nama Yesus.
Nama Yesus adalah kunci untuk membuka perbendaharaan sorga, nama Yesus adalah jalan masuk ke hati Bapa dalam semua puji-pujian dan ucapan syukur kita.
Jadi jawaban atas doa kita bukanlah oleh karena kuasa atau kesucian kita sendiri atau dalam kata-kata yang lain bahwa Allah tidak menjawab doa kita atas dasar kebaikan atau jasa-jasa kita kepadaNya; melainkan Allah menjawab doa-doa kita oleh karena Yesus. Ia yang mempunyai kedudukan di sorga. Dialah pendekatan tunggal kepada Bapa, kita tidak dapat menghampiri Bapa dengan cara lain.
Dan puji Tuhan Yesus telah memberikan kepada kita hak dan wewenang untuk menggunakan namaNya.

Mintalah maka kamu akan menerimanya, supaya penuhlah sukacitamu. Tujuan dijawabnya suatu doa adalah agar para pendoa dipenuhi dengan sukacita; namun bagian kita adalah tidak menunggu sampai jawaban atas doa itu terwujud, kita selayaknya bersukacita dan bersyukur
senantiasa. ( Ef 5:20 : Ucapkanlah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita).
Dengan memancarkan sukacita melalui kehidupan kita, maka kita menunjukan iman kita terhadap jawaban dari Bapa atas doa-doa yang kita panjatkan. Sekali lagi kita perlu memahami dengan benar bahwa iman dan jawaban atas doa kita bersifat pararel ( firman Tuhan berkata : terjadilah menurut imanmu ).

Bapa disorga terima kasih atas firmanMu yang begitu luar biasa dan berkuasa; ajaiblah segenap janji-janjiMu yang Engkau berikan kepada kami, kami percaya kami akan menerimanya oleh karena kami mendatangi Engkau dengan dan atas nama di atas segala nama yaitu nama Yesus, Tuhan dan Juru Selamat kami. Amin.

14 Juni 2009

Doa Yabes

1 Taw 4:10 : Yabes berseru kepada Allah Israel, katanya :"Kiranya Engkau memberkati aku berlimpah-limpah dan memperluas daerahku, dan kiranya tanganMu menyertai aku, dan melindungi aku daripada malapetaka, sehinggga kesakitan tidak menimpa aku!" Dan Allah mengabulkan permintaannya itu."


Yabes diberi nama oleh ibunya yang berarti aku telah melahirkan dia dengan kesakitan (Jabez= sorrow, trouble). Sejak lahir Yabes sudah bergumul dengan penderitaan dan kesukaran; sungguh masuk akal jika dia bertumbuh menjadi seseorang dengan rasa rendah diri, menjadi seorang pemalu, merasa dirinya sebagai pembawa malapetaka.

Dan suatu saat dia mengalami perjumpaan secara pribadi dengan Allah Israel, Allah nenek moyangnya; dia mengenal Yehovah Elohim bukan dari apa kata orang, namun dia mengenalNya secara pribadi, dia mengenal Yehovah Jireh, TUHAN yang menyediakan. Dia memahami bahwa Allah yang disembahnya adalah Allah yang senantiasa mendengar dan mengabulkan doa.

Yabes memahami benar bahwa mengabulkan doa adalah aturan Allah yang bersifat universal, sedangkan penolakan doa adalah merupakan suatu pengecualian.

Firman Allah tidak pernah mengatakan," Berserulah kepadaKu, maka engkau akan diajarkan cara untuk menghadapi suatu penolakan secara bahagia", atau "Mintalah maka engkau akan belajar bersabar karena tidak mendapatkan apapun." Jelas tidak seperti itu !
Namun Firman Tuhan dengan pasti, jelas dan tegas berkata, "Mintalah maka akan diberikan kepadamu".


Lalu apakah kita tidak boleh berdoa seperti Yabes berdoa dan dikabulkan? Allah yang kita sembah adalah Allah yang sama dengan Allah yang disembah oleh Yabes, yang disembah oleh Yehuda, yang disembah oleh Yakub, Iskak dan Abraham.
Pertanyaan selanjutnya Apakah Allah berubah oleh karena perkembangan jaman ? Apakah janji-janjiNya berubah oleh karena perjalanan waktu?
Berkat yang berlimpah-limpah apakah suatu keserakahan?
Memperluas daerah ( kekuasaan) apakah suatu ketamakan?
Perlindungan terhadap malapetaka apakah suatu ketakutan ?
Terlepas dari kutuk kesakitan apakah suatu pendewaan terhadap kedagingan ?
ika kita menjawabnya dengan TIDAK, lalu mengapa kita tidak berdoa seperti Yabes berdoa, dan kalaupun kita berdoa mengapa Tuhan tidak mengabulkan doa kita seperti Dia mengabulkan doa Yabes?


Bapa disorga terima kasih atas firmanMu yang Ya dan Amin adanya. Seperti Yabes yang telah engkau celikkan mata hatinya sehingga mengenalMu dengan benar, demikian pula kami mohon dalam nama Tuhan Yesus celikkan mata hati kami bahwa Engkau Allah yang tidak berubah selama-lamanya, janji-janjiMu pasti Engkau tepati dan aturanMu tetap bahwa Engkau mengabulkan doa setiap orang yang percaya kepadaMu. Haleluyah ! Amin.

13 Juni 2009

Doa yang Benar

Luk 18:11,12 :" Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini : Ya Allah, aku mengucap syukur kepadaMu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku."

Jika kita membaca ayat di atas maka kesan pertama yang muncul adalah orang tersebut sedang memuji-muji dirinya sendiri dan menjelekkan orang lain. Doanya diselubungi dengan pengucapan syukur seolah-olah dia adalah orang yang rendah hati, namun dibalik pujian itu dia telah mencuri bagi dirinya sendiri pemujian, peninggian dirinya sendiri.

Tuhan tidak senang dengan sikap hati yang sombong seperti itu. Tuhan tidak berkenan pada orang yang menganggap dirinya lebih baik daripada orang yang lain atau yang menutup-nutupi kekurangan diri sendiri dengan jalan membicarakan kejelekan orang lain.
Tuhan Yesus berkata : Barangsiapa yang meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa yang merendahkan diri, ia akan ditinggikan.
Dan itulah yang dilakukan oleh pemungut cukai, ia berdoa tanpa berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul dirinya sendiri dan berkata : "Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini."
Doa yang benar selalu dibawakan dengan kerendahan hati yang murni/tulus dan bertujuan untuk memuliakan Allah yaitu meminta Dia menggenapi janji-janjiNya, mewujudkan janji-janjiNya atas hidup kita, agar hidup kita boleh kita persembahkan kepadaNya sebagai persembahan yang harum!

Bapa di sorga, jauhkan kami dari "ragi" orang Farisi yaitu menjadikan doa sebagai sarana untuk memuji diri, untuk membela diri, untuk meninggikan diri; ajarlah kami untuk selalu merendahkan hati kami dan biarlah kami boleh menjadikan doa sebagai sarana untuk mencurahkan isi hati kami kepadaMu, bukan untuk membela diri dari dosa dan kesalahan kami. Roh Kudus mari teguhkan dan kuatkan hati kami, kami mau tunduk dan merendahkan hati kami. Amin.

12 Juni 2009

Jawaban Doa

Mat 7:7,8 :"Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan."

Doa bukanlah suatu tujuan tersendiri, bukanlah suatu tindakan untuk dijadikan sandaran; doa merupakan sarana untuk mencapai tujuan, doa selalu bertujuan untuk mendapatkan jawaban.
Doa ditahbiskan Tuhan sebagai sarana yang mengarahkan semua kebaikan baik jasmani maupun rohani kepada kita, karena dalam doa ada persekutuan yang manis antara kita dengan Tuhan Allah melalui Rohnya yang kudus. Allah memberikan segala sesuatunya kepada kita melalui jawaban atas doa.

Jawaban doa adalah satu-satunya jaminan bahwa kita telah berdoa dengan benar. Inilah kebenaran yang menerangkan mengapa jutaan doa tidak dikabulkan, sebabnya bukan pada rahasia kehendak Allah dan Allah tidak pernah berbohong atau bermain-main dengan janji-janjiNya untuk mengabulkan doa; doa yang tidak terkabul oleh karena kita salah berdoa ( Yak 4:3 ).
Janganlah kita tersesat oleh kayakinan yang palsu bahwa tindakan doa ( berdoa) adalah bukti hubungan kita dengan Allah; bukan, bukanlah demikian ! Tetapi berdoa dan memperoleh jawaban yang jelas adalah merupakan bukti hubungan kita dengan Tuhan Allah ( baca Yoh 15:7 = Jika kamu diam di dalam Aku dan firmanKu tinggal di dalam kamu, mintalah APA SAJA yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya).

Jawaban doa itulah yang memuliakan Allah. Bukanlah tindakan dan sikap doa yang memberikan kemanjuran pada doa yang memuliakan Allah, bukan pula rentetan argumentasi dan kefasihan dalam berdoa yang membuat doa itu manjur. Tetapi jawaban doa itulah yang membawa kemuliaan bagi namaNya.
Doa yang tidak terkabul menyebabkan orang yang berdoa berada dalam keadaan gelap, bimbang dan bingung.
Tuhan Yesus sedemikian berhasratnya untuk mempermuliakan BapaNya disorga, sehingga sedemikian berhasratnya Dia untuk menjawab doa yang selalu dan dimana-mana mendatangkan kemuliaan bagi Bapa, sehingga tiada doa yang dipersembahkan dalam namaNya akan diabaikan atau ditolak olehNya ( Yoh 14:13).
Inilah suatu kepastian bagi iman kita !

Bapa di sorga terima kasih Engkau mencelikkan mata kami terhadap hakekat suatu doa, ampunilah dosa kami yang seringkali menjadi tindakan berdoa sebagai suatu kegiatan yang rutin bahkan kami kurang peduli terhadap jawaban atas doa yang kami panjatkan. Sesuai firmanMu bahwa setiap orang yang meminta akan mendapatkan, yang mencari akan menemukan dan yang mengetok akan dibukakan; maka saat ini pula kami telah menerima suatu kepastian dalam iman kami bahwa setiap doa yang kami panjatkan untuk mendatangkan kemulaiaan bagi namaMu pasti Engkau jawab dan kabulkan. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa dan mengucapkan puji syukur. Amin.

11 Juni 2009

Kemampuan dan Kekuatan Doa

Kej 32:28 :" Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel, sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang."

Kisah Yakub di atas merupakan ilustrasi sepanjang masa tentang kekuatan doa yang berwibawa dan menaklukkan. Allah datang kepadanya sebagai penantang. Dia bergulat dengan Yakub dan menggoncangnya sedemikian rupa sehingga ia merasa berada dalam dekapan maut. Yakub tidak mampu melihat Allah sebab asasnya yang keliru, perbuatannya yang teralu berani dan salah telah membutakan "mata"nya.
Dalam pergumulan itu Yakub berusaha menggapai Allah, mengenal Allah dan "menaklukkan" Allah didalamnya terdapat kuatnya kelemahan, didalamnya tedapat kuasanya kenekatan, didalamnya juga terdapat tenaga ketekunan, tingginya kerendahan hati dan kemenangannya penyerahan.
Pergumulan semalam suntuk itu menghasilkan kekuatan yang menyelamatkan Yakub; karena pada waktu itu ia berdoa dan menangis dan berteriak menuntut sampai kebencian yang membara dalm hati Esau menjadi padam dan melunak menjadi cinta ( Hasil doa Yakub baca Kej 33 ).

Nama, sifat dan nasib Yakub diubahkan oleh doa semalam suntuk itu ! Ada kemampuan dan kekuatan yang luar biasa dalam doa yang murni, doa yang keluar dari kesungguhan dan ketekunan hati ( sepenuh hati) dilandasi dengan iman terhadap janji-janji Allah.
Doa yang murni mengobati semua kesakitan, meringankan semua situasi, betapapun mengerikan, membahayakan, menakutkan atau putus asa keadaannya.
Tiada yang terlampau sukar bagi Allah, tiada usaha yang akan gagal bila Allah yang menanganinya, tiada keadaan gawat yang dapat menghalangi atau menentang Allah; tiada air mata yang tak dapat dihapus oleh doa, tiada tekanan bathin yang tak dapat diringankan dan diangkat oleh doa, tiada keputus-asaan yang tidak dapat dihilangkan oleh doa !

Berserulah kepadaKu pada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan engkau dan engkau akan memuliakan Aku ( Maz 50:15). Berserulah kepadaKu, maka Aku akan menjawab engkau dan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami.... (Yer 33:3 ).

Bapa disorga melalui firmanMu ini Engkau telah mencelikkan mata kami bahwa Engkau tidak akan menahan apapun terhadap doa dan iman; sungguh telah Engkau buktikan bahwa kemampuan dan kekuatan doa hanya dapat dibatasi oleh janji-janjiMu dan kemahakuasaanMu. Kami yakin bahwa tiada yang mustahil bagiMu, apapun persoalan yang kami mohonkan solusinya kepadaMu, pasti Engkau berikan jalan keluarnya bagi kami; apapun kondisi kami yang menurut kami kurang baik dan sedemikian menekan kami, kami mohonkan kelepasannya dari kami, maka Engkaupun tak akan menahannya, melainkan memberikan kelegaan bagi kami. Haleluyah ! Sungguh terpujilah namaMu Yehovah Elohim ! Amin.

10 Juni 2009

Daya Jangkau Doa

Yoh 16: 23-24 :"Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikanNya kepadamu dalam namaKu. Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatupun dalam namaKu. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu."

Doa mewujudkan banyak hal yang tak pernah akan terjadi dengan cara lain. Doa dapat digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan besar dan meraih hasil-hasil yang luar biasa. Doa bukanlah semata-mata teori yang belum teruji maupun bukan suatu penemuan yang tidak pernah dicoba atau diuji.
Doa dibuktikan khasiatnya melalui mereka yang berdoa, doa tidak memerlukan bukti lain kecuali prestasinya sendiri; sehingga apabila seseorang inngin mengetahui kemampuan doa, baiklah ia mulai berdoa.

Doa dan janji-janji Allah memiliki hubungan saling ketergantungan; namun betapa ketidakpercayaan kita telah membatasi kuasa Allah untuk bekerja melalui doa. Seringkali kita diragukan akan daya jangkau doa, sampai seberapa daya efektivitas suatu doa dalam mewujudkan apa yang didoakan. Kita mencoba memberikan batasan terhadap kata "apa saja" yang terdapat dalam Mat 21:22, juga kata "apa" ( whatsoever) dalam Yoh 15:16.
Padahal Tuhan Yesus begitu menekankan dan mengulangi memakai kata-kata yang tak terbatas dan mencakup semua hal itu.
Kata-kata "Sesungguhnya" ( Yoh 16:23) adalah kata Amin berganda dalam bahasa Yunani ( Amin, amin ) membuktikan adanya desakan yang kuat (sangat serius) dari Tuhan Yesus kepada murid-muridNya ( termasuk anda dan saya).
Secara das sollen daya jangkau doa tak terbatas, kalau mau diadakan batasnya, maka batas doa itu adalah janji-janji Allah dan kemampuanNya untuk menepatinya.
Secara das sein daya jangkau doa adalah daya jangkau iman kita. Seberapa iman kita terhadap janji-janji Allah, itulah yang akan kita terima melalui doa-doa kita.
Dalam Markus 9:23 dikatakan bahwa segala sesuatu mungkin terjadi bagi dia yang percaya dan dalam Yohanes 16:23 dikatakan bahwa segala sesuatu diberikan kepada orang yang berdoa; disinilah korelasi yang tidak terpisahkan antara doa dan iman.
Ketika janji Allah dan doa manusia dipersatukan oleh iman, maka "takkan ada yang mustahil bagimu ( Mat 17:20) !

Bapa di sorga kami mau bertekun di dalam doa-doa kami, dan kami percaya bahwa janjiMu ya dan amin, oleh karena itu apapun yang kami doakan yang sesuai dengan janjiMu dan kami doakan dengan benar, maka kami akan memperolehnya agar namaMu dipermuliakan dan kami dapat menghasilkan buah-buah doa yang tetap sampai pada kekekalan. Amin.

09 Juni 2009

Doa dan Janji-janji

2 Pet 1:4 :"Dengan jalan itu Ia telah meganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar,... "

Puji Tuhan atas segala kasih setia dan anugerahNya yang luar biasa kepada kita. Tuhan sudah menetapkan, memanggil, membenarkan dan dalam proses memuliakan.
Dalam menjalani proses pemuliaan diri ini kita dilengkapi oleh janji-janji Tuhan yang berharga dan besar. Janji-janji ilahi ini demikian berharga bagi kehidupan kita karena untuk maksud yang kekal bagi kita. Janji-janji ini berguna untuk memberkati masa kini dan menjangkau masa depan sampai pada kekekalan.

Yang menjadi pertanyaan mengapa penggenapan janji-janji itu sangat lambat atau bahkan tidak secara maksimal terpenuhi dalam kehidupan kita?
Disinilah arti penting bagi kita untuk memahami betapa saling ketergantungannya antara doa dan janji-janji ilahi itu.
Hubungan yang tidak dapat dipisahkan antara doa dan janji-janji; ibarat listrik tanpa ada lampu, maka listrik tidak akan memberikan penerangan, sebaliknya juga demikian lampu tanpa listrik tetap saja gelap yang ada.
Tanpa janji, doa itu tidak berlandasan; tanpa doa, janji itu tersembunyi dan tidak berpribadi; janji-janji adalah buah emas dari Allah yang harus dipetik oleh tangan doa.

Hanya dengan doa janji-janji Allah akan terwujud, semakin besar dan ajaib janji-janji itu semakin dibutuhkan doa yang berkesungguhan dan iman akan janji-janji itu.
Janji-janji itu digenapi melalui doa, janji-janji hanya terwujud jika dimohonkan melalui doa; tanpa doa, janji tetap akan merupakan janji !
Dan yanng patut dicatat disini adalah janji-janji Tuhan itu selalu bersifat pribadi dan khusus. Janji-janji itu tidak bersifat umum, tidak tentu, samar-samar; melainkan janji-janji itu sellau ditujukan untuk anda dan saya.
Nah sekarang tergantung doa kita dalam mewujudkan janji-janji Tuhan bagi kita. Jangan salah berdoa, karena kita tidak akan memperoleh apapun ( Yak 4:2-3).
Selalu landasi doa-doa kita dengan Firman Tuhan. Amin.

Bapa di sorga terpujilah namaMu diantara nama-nama yang dapat disebut. Dimuliakanlah kerajaan dan kuasaMu kekal sampai selama-lamanya. Engkaulah Yehovah Jireh TUHAN yang menyediakan, Engkau telah menyediakan segala keperluanku menurut kelimpahanMu, aku tak akan kekurangan. Dan aku mohon dalam doa ini janjiMu itu ya TUHAN semesta alam. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus aku berdoa dan mengucap syukur atas segala pemenuhan janjiMu kepadaku. Amin.

08 Juni 2009

Membentangkan Bulu Domba

Hak 6:39 :"Lalu berkatalah Gideon kepada Allah: "Janganlah kiranya murkaMu bangkit terhadap aku, apabila aku berkata lagi, sekali ini saja; biarkanlah aku satu kali lagi saja mengambil percobaan dengan guntingan bulu itu: sekiranya yang kering hanya guntingan itu, dan atas seluruh tanah itu ada embun."


Cara di atas disebut sebagai membentangkan bulu domba adalah manifestasi fisik yang dipakai orang Kristen untuk menemukan kehendak Tuhan bagi hidupnya.
Cara ini hanya satu kali saja dipakai atau dikabulkan oleh Tuhan dalam Perjanjian Lama, dalam Perjanjian Baru Tuhan sama sekali tidak menghendaki cara ini, oleh karena Tuhan telah memberikan cara yang lebih baik.
Namun kenyataannya masih banyak orang Kristen yang menggunakan cara ini; hal mana disebabkan karena mereka lebih banyak dipimpin oleh sifat keduniawian daripada oleh kerohanian mereka, mereka lebih selaras dengan perasaan-perasaan mereka daripada dengan roh mereka dan Roh Kudus.

Jangan mengambil keputusan di atas "guntingan bulu domba"; banyak orang telah mengambil keputusan yang salah karena "membentangkan bulu domba"; ada orang yang berkata : ya Tuhan berilah tanda apabila wanita tersebut menoleh kepada saya pada hitungan ketiga, itu berarti jodoh saya; dan hal itu berakhir pada suatu pernikahan yang tidak membuahkan kekudusan atau bahkan ada yang berdoa : ya Tuhan jika pendeta besar ini berjabat tangan dengan saya dan mengucapkan God bless you, maka itu berarti Engkau akan memakaiku untuk menjadi pendeta; dan hal itu berakhir pada suatu pelayanan yang tidak memuliakan Tuhan.

Orang-orang yang menggunakan cara membentangkan bulu domba adalah orang-orang demikian duniawi, sehingga mereka hanya percaya bahwa petunjuk yang Allah berikan harus dapat dirasakan dan dilihat. Mereka belum membangun dasar Firman di dalam roh mereka dan mereka tidak berdoa untuk mengembangkan kepekaan mereka kepada Roh Kudus.
Dalam Perjanjian Baru Roh Kebenaran yang akan memimpin kita di dalam seluruh kebenaran ( Yoh 16:17).
Ini berarti Roh Kudus akan menjadi penuntun kita dalam segala aspek kehidupan kita, Dia akan menjadi penolong kita.
Banyak orang yang tidak suka pimpinan Roh Kudus oleh karena mereka penuh dengan pemberontakan dan keduniawian. Nasehat dan pimpinan Roh Kudus membawa penghukuman atas keduniawian mereka dan mereka menolaknya.

Bapa disorga, kami mau dibangun diatas dasar FirmanMu dan hidup menurut pimpinan Roh Kudus; bukan hidup oleh perasaan dan pikiran kami semata. Ajarlah dari hari ke hari agar kami semakin peka atas suaraMu ya Tuhan. Dan pada hari ini kami membuang semua cara-cara yang tidak berkenan untuk mencari petunjukMu ya Bapa ya Abba. Marilah Roh Kudus berkaryalah dalam hidup kami, pimpinlah kami berilah petunjukMu kepada kami dalam setiap aspek kehidupan kami. Amin.

07 Juni 2009

Gunung Besar diRatakan

Zak 4:6,7 :"...Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel bunyinya : Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan rohKu, firman TUHAN semesta alam. Siapakah engkau, gunung yang besar? Di depan Zerubabel engkau menjadi tanah rata..."


Pada waktu itu firman Tuhan ini datang untuk menguatkan gubenur Zerubabel, orang yang dipilih oleh Tuhan untuk membangun kembali bait Allah setelah sekian lama tertunda dan terbengkalai. Penyebab terbengkalainya pembangunan itu adalah ketidak taatan umat Allah, kurangnya iman dan sibuknya mereka dengan urusan masing-masing.

Sungguh unik kalau kita meneliti arti dari nama Zerubabel yang dipakai oleh Allah, yang sebenarnya merupakan gambaran kita dalam menjalani kehidupan ini.
Dalam bahasa Inggris arti nama Zerubabel berarti dispersion of confusion ( dalam bahasa Indonesia kata dispersion dapat diartikan sebagai pembubaran atau penyebaran; sedangkan confusion berarti kebingungan atau kekacauan ).
Ini adalah gambaran kita pada waktu kita hidup tanpa Tuhan, acapkali pada waktu kita dihadapkan dengan "gunung besar" ( permasalahan atau persoalan yang besar ), kita akan berusaha dan berupaya menurut keperkasaan dan kekuatan kita sendiri; kita berusaha mati-matian dengan kecerdasan, kepandaian, kemampuan kita sendiri untuk mencari solusi bagi persoalan/permasalahan yang menghadang kita, namun yang kita hasilkan adalah penyebaran kebingungan, yang kita wujudkan dalam tindakan/tingkah laku, tutur kata, bahasa tubuh kita, semuanya menampakkan bahwa kita sedang bingung atau kacau.
Dan bukannya kita menjadi berkat bagi orang lain, justru kita menulari orang-orang disekeliling kita dengan perasaan dan sikap penuh kebingungan, yang membuat orang lain merasakan ketidak-damaian dan ketidak-nyamanan.

Namun pada saat Tuhan memilih kita dengan kasih karuniaNya ( seperti Dia telah memilih Zerubabel / Penyebar Kebingungan ) dan kitapun menanggapinya dengan ketaatan kepadaNya, maka sesuai janji TUHAN gunung-gunung besar yang menghadang kita akan dijadikan tanah rata, artinya persoalan dan permasalahan besar dalam hidup kita akan "dibubarkan" atau diselesaikan ( seperti Dia telah mempercayakan pembangunan Bait Allah kepada Zerubabel /Pembubar Kekacauan ).

Intinya tanpa Tuhan kita hanyalah Penyebar Kebingungan, dengan Tuhan kita adalah Pembubar Kekacauan !
Jadi jangan andalkan diri sendiri, tetapi marilah kita bergantung pada Yehovah Hoshiah, TUHAN yang memberikan kemenangan kepada kita.

Bapa di sorga, seperti yang dikatakan oleh rasul Paulus : sebab jika aku lemah, maka aku kuat; sungguh kalimat yang sangat kontradiktif dan tidak sesuai dengan logika pemikiran manusia, namun makna dalam kalimat itu sungguh mempunyai arti bagi kehidupan kami didalamMu. Kami mau menundukkan ke'aku'an kami hingga ke'aku'an kami menjadi tidak berkuasa atas hidup kami; namun rohMulah yang bertahta dalam diri kami, sehingga kami menjadi kuat. Dan jika Engkau yang berkarya dalam diri kami, maka tiada satu gunung permasalahan atau persoalanpun yang mampu menghadang kami untuk hidup dalam kemuliaanMu. Demi nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa dan berserah. Amin.

06 Juni 2009

Mengubah Tekanan menjadi Pujian

Ibr 12:3 :"Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diriNya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa."

Setiap orang entah orang tua, anak, suami, isteri, pelajar, pekerja, usahawan, tentara harus berurusan dengan tekanan selama dia hidup, dan sering tekanan yang membuat pikiran kacau membuatnya lari dari kenyataan dengan menggunakan obat-obatan, minuman keras, hura-hura, bahkan nonton tv atau buka face book berjam-jam tak kenal waktu; jelas hal ini tidak akan membawa kita kepada suatu solusi terhadap masalah dan tekanan itu.

Tekanan dan masalah hidup ini harus kita hadapi dengan langkah-langkah sebagai berikut :
  • Ingatlah selalu akan teladan yang sudah diberikan oleh Tuhan Yesus
    Dia tidak pernah memandang masalah, Dia berpikir selaras dengan Firman Allah ( baca Luk 22 :39-46).
    Peperangan iman terjadi dan berlangsung dalam pikiran kita, oleh karena itu kita harus mengendalikan pikiran kita, mematahkan setiap siasat/penalaran/khayalan yang tidak sesuai dengan Firman ( 2 Kor 10:3-5)
    Selalu renungkan Filp 4:8 ( semua yang benar, yang mulia, yang adil, yang suci, yang manis, yang sedap didengar, yang disebut kebajikan, dan patut dipuji, pikirkanlah semua itu ).
  • Beraksi bukan bereaksi, menilai situasi ( baca Yoh 8:1-6)
    Tuhan Yesus mengambil waktu untuk menguasai diri, Dia tidak panik, Dia beraksi dengan menilai situasi, bukan bereaksi.
    Yak 1:19:"...setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata..." Jangan bereaksi dengan gagasan pertama yang menucul dalam benak kita, tetapi berpalinglah lebih dahulu kepada Bapa disorga dan bertanya apa rencanaNya, pikiranNya dan kehendak/gagasanNya.
  • Berdoa
    Berdoa disini bukan mendoakan situasinya, tetapi ucapkan Firman atas situasi yang menekan kita, akuilah Firman atas situasi kita. Semakin besar tekanan semakin banyak doa yang diperlukan untuk merubahnya menajdi pujian.
    Berdoa dengan akal budi saja kadang tidak cukup, maka berdoalah dengan roh, berdoa dalam Roh.

Bapa disorga kami menyembahMu pula sebagai Yehovah Hoshiah, TUHAN yang memberikan kemenangan. Oleh karena itu kami dengan sangat yakin saat ini bahwa Engkau menyediakan kemenangan bagi kami dari segala tekanan hidup yang kami alami. Kami menolak dalam nama Tuhan Yesus Kristus untuk bertekuk dibawah tekanan yang menjepit; saat ini juga kami menundukkan semua pikiran, siasat dan khayalan kami kepada TUHAN yang memberikan kemenangan. Saat ini juga kami bersorak penuh kemenangan, saat ini juga kami dipenuhi oleh damai sejahtera yang luar biasa. Haleluyah ! Haleluyah ! Haleluyah ! Puji Tuhan kamilah umat pemenang ! Amin.