31 Agustus 2009

Prioritas Hidup yang berhasil

Amsal 3:5,6 "Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.

Dalam menjalani hidup kita selalu dihadapkan pada persoalan prioritas, ya urusan prioritas yang tidak tepat dapat menyebabkan kehancuran hidup seseorang.
Urutan prioritas yang utama dalam hidup manusia yang benar adalah :
1. Hubungan pribadi dengan TUHAN Allah kita,
2. Hubungan dengan isteri/suami kita,
3. Hubungan dengan anak(-anak) kita,
4. Pekerjaan/profesi kita
5. Pelayanan kita ( baik rohani, sosial, sesama manusia, dll )

Hubungan pribadi dengan TUHAN Allah menempati urutan prioritas pertama, maka sesuai dengan Firman Tuhan hari ini kita layak BERGANTUNG kepada Tuhan dalam segala perbuatan kita.
Kamus bahasa Inggris Webster menjelaskan arti kata PERCAYA sebagai "ketergantungan yang teguh pada karakter, kemampuan, kekuatan, atau kebenaran seseorang atau sesuatu dan sesuatu dimana keyakinan itu ditempatkan".
Jika ditulis ulang dengan definisi ini, maka Firman Tuhan hari ini akan berbunyi seperti ini :
Milikilah ketergantungan yang teguh pada karakter, kekuatan, kebenaran Allah dengan segenap hatimu dan jangan bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuliah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.
Banyak saudara kita dalam doanya memohon kepada Allah untuk memberikan jalan yang lurus; nah Puji Tuhan dalam Amsal 3:5,6 Tuhan telah memberikan cara/metodenya agar kita memperoleh jalan yang lurus itu, yaitu dengan jalan bergantung dan mengakui TUHAN dalam segala perbuatan kita, dan bukan dengan bersandar pada kehebatan, kepandaian, kecerdasan, kemampuan dan pemahaman akal budi kita.

Ya Abba ya Bapa aku bersyukur Engkau telah menyediakan bagiku suatu jalan yang lurus, suatu jalan penuh dengan keberhasilan hidup dunia dan akhirat. Ajarku senantiasa bergantung sepenuh hatiku kepadaMu, karena Engkaulah pemberi hidup dan keselamatan. Amin.

10 Agustus 2009

Dibunuh oleh Keinginan

Amsal 26:14 :"Seperti pintu berputar pada engselnya, demikianlah si pemalas di tempat tidurnya.”

Kesuksesan senantiasa hinggap dalam diri orang yang mau bekerja keras. Orang-orang hebat yang ada di dunia ini adalah tipe orang-orang yang rajin dan pekerja keras.
Kesuksesan yang diraihnya adalah akibat dari ketekunan dan hasil perjuangan yang tidak mengenal lelah, bukan datang seperti durian runtuh, tetapi melalui proses yang panjang.
Tidak ada dalam kamus hidupnya berpangku tangan sepanjang hari. Contohnya adalah seorang atlit, ia tidak akan mampu meraih prestasi yang tinggi tanpa ada kedisiplinan dan latihan yang keras. Beda halnya bila orang itu malas dan tidak mau bekerja keras, sudah bisa dipastikan semua yang diimpikan atau cita-citakan mustahil terwujud, tetap angan-angan belaka, ibarat. ‘menegakkan benang basah’.
Jadi “Si pemalas dibunuh oleh keinginannya, karena tangannya enggan bekerja.” (Amsal 21:25).

Tuhan sangat tidak suka terhadap orang-orang Kristen yang bermalas-malasan dan tidak mau bekerja, karena “BapaKu bekerja sampai sekarang, maka Akupun bekerja juga.” (Yohanes 5:17). Malas adalah sahabat kemiskinan dan kekurangan; kemalasan juga akan menjauhkan kita dari berkat-berkat Tuhan. Bagaimana kita bisa menikmati dan meraih janji Tuhan bila kita sendiri malas untuk melayani Tuhan, malas berdoa, malas baca Alkitab? Seorang pemalas biasanya suka sekali menunda-nunda pekerjaan yang seharusnya dapat dikerjakan pada waktu itu; suka meremehkan dan sangat lamban dalam menyelesaikan apa saja yang dipercayakan kepadanya. Seorang pemalas enggan untuk membajak dan bekerja, akibatnya ia pun tidak akan menuai apa-apa ketika musim tuai itu tiba!
Bila kita menangkap gejala-gejala demikian, kita harus segera berbenah diri supaya tidak berlarut-larut dan menjadi kebiasaan hidup.

Bapa disorga, terpujilah Engkau di atas segala allah, sebab Engkau adalah TUHAN Allah yang perkasa, yang penuh dengan belas kasih dan kesabaran. Sampai sekarangpun Engkau masih bekerja yaitu mencari jiwa yang terhilang agar diselamatkan; demikianpula kami umatMu yang telah memperoleh keselamatan dan kemurahanMu, kami mau memberitakan InjilMu dengan penuh kerajinan; bukan sekedar berangan-angan, tetapi dengan tindakan ! Roh Kudus penuhi kami agar senantiasa siap baik dalam waktu yang baik maupun dalam waktu yang tidak baik. Dalam nama Yesus Kristus kami mengucap syukur dan berdoa. Amin.

09 Agustus 2009

Kasih yang membebaskan.

Lukas 7:47 :"Dosanya yang banyak itu telah diampuni, karena ia telah banyak berbuat kasih"

Seorang perempuan yang sudah terkenal sebagai orang yang berdosa datang pada Yesus. Ia datang membawa minyak wangi. Sambil menangis ia berdiri di belakang Yesus dekat kakiNya, lalu membasahi kakiNya dengan air matanya dan menyekanya dengan rambutnya. Ia mencium kaki Yesus dan meminyakiNya.
Perempuan itu tahu bahwa banyak orang akan menolak kehadirannya karena dosanya. Namun perempuan itu memberanikan dirinya untuk mendekati Yesus (Yesus dikenal sebagai "rabi" yang menurut adat istiadat seharusnya tak boleh berbicara dan dekat dengan perempuan pendosa). Ia percaya bahwa Yesus akan menerima dia dengan penuh kasih. Dan Yesus memang menerima dia. Yesus berkata kepadanya: "Dosamu telah diampuni." dan Ia juga berkata: "Imanmu telah menyelamatkan dikau. Pergilah dengan selamat!."
Namun orang-orang Farisi tidak bisa menerima tindakan Yesus itu. Bagi mereka Yesus telah melanggar ketentuan adat. Tetapi Yesus menunjukkan kepada mereka bahwa orang yang banyak berbuat kasih, dosanya diampuni. Dan orang yang banyak diampuni akan lebih mengasihi orang yang memberikan pengampunan kepadanya dari pada orang yang sedikit diampuni.
Keberanian untuk datang pada Yesus saat jatuh dalam dosa adalah suatu hal yang tidak mudah. Orang kadang malu pada orang lain, gengsi, dan di sisi lain merasa tak pantas di hadapan Tuhan. Untuk kembali ke jalan Tuhan membutuhkan "kenekatan" untuk tidak mempedulikan pandangan orang lain atau apa kata orang lain. Orang perlu "nekat" untuk kembali ke jalan Tuhan karena itulah yang terbaik untuk hidupnya.

Bapa di sorga kasihMu sungguh berlimpah bagi setiap orang yang mau bertobat berbalik ke jalanMu yang terang. KasihMu melepaskan belenggu, kasihMu melenyapkan beban dosa, kasihMu melegakan hati yang kering...sungguh kepenuhan akanMu senantiasa kami harapkan tiap-tiap hari, karena hanya dengan kelimpahan yang daripadaMu kami boleh hidup berkenan dihadapanMu. Segala puji, hormat, syukur dan kemuliaan hanya bagiMu ! Amin.

07 Agustus 2009

Manusia makmur dan berhasil

Joshua 1:8 "This Book of the Law shall not depart from your mouth, but you shall meditate in it day and night, that you may observe to do according to all that is writen in it. For then you will make your way prosperous, and then you will have good success"

FirmanNya tidak berubah dulu sekarang dan selamanya. Dan telah tercantum bahwa Dia menghendaki setiap umatNya untuk hidup makmur dan berhasil/sukses.
Bagaimana caranya untuk meraih, mewujudkan maksud Tuhan itu dalam kehidupan kita?
Syarat yang terutama adalah merenungkan Firman Tuhan.
Dengan merenungkan Firman Tuhan maka timbullah IMAN ( dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala yang tidak kita lihat= Ibr 11:1 ).
Firman Tuhan akan mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kesalahan dan mendidik dalam kebenaran dan menuntun kepada keselamatan.

Dari Firman Tuhan di atas kita juga dapat belajar bahwa meditasi yang harus kita lakukan adalah bukanlah dengan jalan mengosongkan pikiran kita atau fokus kepada keluar masuknya nafas kita, namun kita mengisi, memenuhi pikiran kita dengan FirmanNya... dengan melakukannya secara rutin, maka pasti hidup kita diubahkan menjadi hidup yang penuh kelimpahan !

Bapa di sorga, Engkau Allah yang baik, Engkau Allah yang memberikan kelimpahan kepada umatMu yang percaya kepadaMu, yang merenungkan FirmanMu siang dan malam; kami mau senantiasa menaruh FirmanMu dalam mulut kami... Roh Kudus bimibing kami. Dalam nama Yesus Kristus Tuhan dan Juru Selamat kami, kami mengucap syukur dan berdoa. Amin.

06 Agustus 2009

Manusia Kemarin

Maz 90 : 12 :"Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana."

Tidak ada yang salah dari masa lalu, karena amsa lalu adalah sejarah yanng berharga bagi kehidupan setiap orang.
Problemnya adalah mengingat dan terbeban atas kegagalan yang terjadi di masa lalu. Dan ini menyebabkan kita sering membangga-banggakan diri atas keberhasilan kita dimasa lalu demi untuk menutupi kegagalan dimasa lalu.
Hidup wajib dijalani dengan penuh keseimbangan berilah penghargaan kepada keberhasilan di masa lalu dan pakailah kegagalan dimasa lalu sebagai pelajaran pahit yang memotivasi kita untuk tidak mengulangi kesalahan/kegagalan yang sama.
Dan yang bijaksana adalah senatiasa mengucap syukurlah dalam segala hal.

Bapa di sorga, ajar kami untuk berani mengakui kegagalan dimasa lalu dan berani untuk meninggalkannya demi masa depan yang cermerlang bersamaMu. Kami mengucap syukur atas panggilanMu, atas ketetapanMu, atas keselamatan yang Kau berikan kepada kami dan atas kemuliaan yang telah tersedia untuk kami. Demi nama Tuhan Yesus Kristus kami memgucap syukur. Amin.

05 Agustus 2009

Kekesalan Hati

1 Yoh 2:10:"Barang Siapa mengasihi saudaranya, ia tetap berada di dalam terang, dan didalam dia tidak ada penyesatan."

Bila kita jatuh dalam kegagalan atau dosa, pertama kali mari kita periksa kehidupan kasih kita, marilah duduk bersama Tuhan dan meminta kepadaNya untuk menunjukkan kepada kita apakah kiranya Anda sedang berselisih dengan seseorang atau apakah kita merasa kesal dengan seseorang. Jika Anda merasa kesal, iblis dapat masuk dan membuat Anda tersandung.

Markus 4:17 memberitahukan kita bahwa iblis menggunakan beberapa jenis kekesalan atau sakit hati untuk merampas Firman dari hati kita; dia menyebabkan kita menjadi kesal terhadap satu dengan yang lain. Lalu dia mencabut sumbatnya dan menguras Firman Firman keluar dari kita bagaikan air yang tertumpah dari ember. Jangan biarkan hal itu terjadi atas Anda.

Jika kita mendengar seorang pengkhotbah atau anak Tuhan mengucapkan sesuatu yang tanpa sengaja mengganggu diri anda dan Anda merasa tersinggung, maka hendaklah Anda berkata, " Tidak, hai iblis penipu, engkau takkan merampas Firman dari diriku."
Lalu segeralah berlutut dan bertobat dihadapan Tuhan.
Selidikilah Firman dan dengarlah suara Roh dalam diri Anda dan ketahuilah tindakan apa yang harus Anda lakukan.
Jika Anda masih merasa bahwa ucapan orang tadi kepada Anda keliru, berdoalah baginya. Ingatlah, rasa sakit hati tidak pernah berasal dari Tuhan. Dia bersabda bahwa kita berakar dan berlandaskan pada kasih. Jadi tolaklah semua rasa sakit hati atau kekesalan. Serahkanlah diri Anda kepadaTuhan dalam kasih dan doa. Anda akan sanggup berjalan melintasi situasi itu tanpa tersandung sama sekali.

Bapa disorga, ampunilah apabila dalam hati kami mengandung kekesalan kepada saudara kami... kami mau melepaskan roh kasih ke atas orang yang berbuat salah kepada kami; biarlah berkatMu yang berlimpah-limpah ini turun juga ke atas orang yang bersalah kepada kami, karena kami telah mengampuninya sebagaimana Engaku telah mengampuni kami. Amin.

04 Agustus 2009

Kasih Seorang Ibu

1 Timotius 5:4 :"Tetapi jikalau seorang janda mempunyai anak atau cucu, hendaknya mereka itu pertama-tama belajar berbakti kepada kaum keluarganya sendiri dan membalas budi orang tua dan nenek mereka, karena itulah yang berkenan kepada Allah.

Mari kita baca sejenak kisah di bawah ini :
"Setelah 21 tahun menikah, suatu hari isteriku meminta kesediaanku untuk makan malam diluar dan menonton bersama seorang wanita. “Aku mencintaimu, tetapi aku tahu bahwa wanitu itu juga mencintaimu dan sangat mengharapkan untuk bisa menghabiskan sedikit waktu bersamamu.” Wanita yang dimaksudkan oleh isteriku tak lain adalah ibuku sendiri yang sudah menjanda selama 19 tahun. Karena kesibukan dan tanggung jawab sebagai kepala keluarga, belakangan ini aku memang tidak punya waktu untuk menjenguknya. Malam itu aku menelepon ibu dan mengajaknya makan malam diluar dan menonton berdua. Ibu seolah tak percaya ajakanku. “Nggak salah? Apakah kau baik-baik saja?” Tanya ibu padaku. “Iya Bu, kita akan pergi berdua saja,” jawabku.Sepulang dari bekerja aku langsung menuju kerumah ibu. Dalam perjalanan kerumah ibu, aku merasa sedikit tegang. Aku tahu ketegangan ini disebabkan karena aku tidak pernah pergi berdua dengannya. Setiba didepan rumah, ibu sudah menunggu didepan pintu. Ibu menata rambutnya seindah mungkin dan ia mengenakan gaun yang dulu dikenakannya pada ulang tahun terakhir pernikahannya. Ia tersenyum sambil berkata, “Aku mengatakan kepada teman-temanku bahwa aku akan pergi makan dan menonton dengan anak laki-lakiku.” Ibu mengatakan itu sambil berjalan ke mobilku.Setiba di restoran, kami terlibat dalam perbincangan yang sangat menyenangkan. “Aku ingat saat-saat makan di restoran seperti ini, ketika kamu masih kecil dulu,” kata Ibu tersenyum sambil membaca daftar menu yang disediakan. Dalam perjalanan pulang, ibu berkata kepadaku, “Aku ingin pergi lagi bersamamu seperti malam, ini tetapi itu pun kalau engkau bersedia.”
Beberapa hari kemudian ibu meninggal dunia karena serangan jantung. Tak lama setelah itu, aku menerima sebuah amplop berisi kwitansi dari restoran tempat kami makan malam sebelumnya. Ada catatan kecil yang ibu tuliskan disana, “Aku sudah membayar tagihan ini. Aku tidak yakin apakah aku masih berumur panjang, namun demikian aku tetap membayar untuk dua orang. Satu untukmu dan satu lagi untuk isterimu. Engkau tidak akan pernah tahu betapa berartinya malam itu bagiku. Aku mengasihimu anakku.”

Kisah di atas dapat saja terjadi pada hidup kita; oleh karena itu sekarang ini adalah saat yang tepat untuk Anda mengoreksi diri mengenai keharmonisan hubungan dengan orang tua, khususnya ibu yang sudah melahirkan Anda.
Ibu yang dulu mencurahkan kasih sayang kepada Anda, ibu yang selalu berdoa dan mengharapkan yang terbaik bagi Anda, yang menangis kepada Tuhan untuk Anda.
Marilah kira belajar menjadi anak yang berbakti kepada orang tua, anak yang bisa membahagiakan mereka. Kita melakukan ini bukan semata-mata untuk menyenangkan manusia, tetapi kita tahu bahwa perbuatan seperti ini akan menyukakan hati Tuhan.

Bapa disorga kami berdoa untuk ibu kami berkati ibu kami dengan kesehatan, kekuatan dan penuhilah dia dengan damai sejahteraMu. Kami akan berbakti dan berusaha membalas budinya. Amin.

03 Agustus 2009

Teman Sejati

Yes 40:29 :"Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya."

Ada gula, ada semut. Peribahasa ini tampak begitu nyata dalam kehidupan orang-orang yang ditinggalkan teman-temannya pada saat mengalami kegagalan.
Kenyataan membuktikan bahwa lebih mudah mendapatkan teman pada saat segala sesuatunya berjalan dengan baik, sukses, dan gemilang. Tetapi di saat-saat yang sulit; dalam kebangkrutan, kegagalan dan penderitaan, mereka berpaling pergi.
Teman sejati adalah mereka yang tidak meninggalkan temannya sekalipun dalam duka dan keadaan sulit.
Melebihi seorang teman sejati di dunia, Tuhan adalah Sahabat sejati bagi kita. Dia tak pernah meninggalkan kita dalam situasi seburuk apa pun.
Firman-Nya, “Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau” (Yosua 1:5).
Saat dunia mencampakkan orang yang gagal, Dia justru datang untuk menolong orang-orang yang sakit, menghibur yang berduka, memberikan kelegaan kepada mereka yang letih lesu dan berbeban berat, memberikan kekuatan kepada yang lelah, dan menambah semangat kepada yang tak berdaya. Dia sangat peduli kepada kita!

Saat ini, apakah Anda sedang membutuhkan dukungan semangat dari seorang teman? Sekalipun Anda tidak dapat melihat-Nya secara fisik, Anda dapat merasakan kehadiran-Nya dengan nyata.
Dia memberikan dukungan semangat setiap saat kepada kita untuk terus berjuang melakukan yang terbaik. Dia tak pernah mengabaikan kita. Dia selalu ada bagi kita, Dia sangat mengasihi kita. Hidup kita begitu berharga bagi-Nya, sehingga Dia memberikan nyawa-Nya untuk menebus kita. Maka, bersandarlah teguh kepada-Nya. Andalkanlah Dia, Sahabat kita, Sang Sumber kekuatan kita.

Bapa disorga kehadiranMu dalam kehidupan kami sungguh merupakan sumber kekuatan dan semangat bagi kami dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Kami percaya kami memperoleh sumber kekuatan dan pembaharuan semangat yang luar biasa yang tiada habis-habisnya dariMu. Oleh karena itu ya Tuhan kami jalani hari ini dengan penuh kekuatan dan semangat ! Amin.

02 Agustus 2009

Pantang Menyerah !

Mark 1:40 :"Seorang yang sakit kusta datang kepada Yesus, dan sambil berlutut di hadapan-Nya ia memohon bantuan-Nya, katanya: "Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku."

Hari ini, firman Tuhan mengingatkan kita tentang seorang kusta yang namanya tidak disebut dalam Alkitab. Pada zaman itu, orang yang menderita kusta pasti dikucilkan. Termasuk oleh orang-orang terdekatnya. Penyakit kusta identik dengan kutukan Allah. Akibatnya penderita tidak dianggap dalam lingkungan sosialnya. Orang yang sudah dinyatakan kusta oleh imam, harus siap menerima konsekuensi negatif. Namun, penderita kusta yang kita baca dalam ayat di atas sungguh luar biasa. Mengapa disebut luar biasa? Karena ia berani bangkit dari keterpurukannya. Ia datang kepada Yesus. Bayangkan! Mata semua orang tertuju kepadanya. Ia seorang yang sudah divonis najis tiba-tiba menghampiri sang Guru Agung—Yesus Kristus Tuhan. Lalu, apa yang terjadi? Tuhan Yesus pun bereaksi. Yesus bersedia menahirkan orang itu. Ia sembuh. Ia dibebaskan dari segala penderitaan yang demikian menindih.

Bagaimana hal itu terjadi? Berawal dari karakter pantang menyerah!Kita hidup di zaman yang semakin sukar. Jika semangat juang lemah, kita akan digilas oleh krisis. Namun, jika punya semangat baja semua masalah dapat diatasi. Masalah pekerjaan, keluarga dan segudang masalah lain mampu kita atasi bersama Tuhan. Karena itu, bagi anak-anak Tuhan, tak ada sikap cepat menyerah. Bersama Tuhan kita bisa. Bukankah begitu?

Bapa disorga terima kasih atas FirmanMu yang membangkitkan kami, ya kami mau menjadi seorang pemenang ! Ya kami mau pantang menyerah hanya oleh karena keadaan yang menghimpit kami ! Ya kami mau fokus kepadaMu dalam setiap perkara ! Karena Engkaulah jaminan kemenangan kami. Haleluyah ! Amin.

01 Agustus 2009

Murah Hati = Kunci Kemuliaan !

Lukas 6:30-36:"Berilah kepada setiap orang yang meminta kepadamu; dan janganlah meminta kembali kepada orang yang mengambil kepunyaanmu. Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka. Dan jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? Karena orang-orang berdosapun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka. Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosapun berbuat demikian. Dan jikalau kamu meminjamkan sesuatu kepada orang, karena kamu berharap akan menerima sesuatu dari padanya, apakah jasamu? Orang-orang berdosapun meminjamkan kepada orang-orang berdosa, supaya mereka menerima kembali sama banyak. Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat. Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati."

Wow sungguh makanan yang keras firman Tuhan di atas.
Tidak ada bedanya antara orang percaya dan orang berdosa bila mereka hanya mengasihi orang yang mengasihi mereka ! Tidak ada bedanya kalau kita meminjamkan dengan harapan menerimanya kembali bahkan tanpa bunga sekalipun, sebab orang berdosapun melakukan hal yang sama.
Bagaimana cara kita dapat mengasihi musuh kita; bagaimana caranya kita dapat berbuat baik kepada orang yang berbuat jahat kepada kita; bagaimana caranya kita dapat meminjamkan kepada orang yang tidak tahu berterima kasih tanpa mengharapkan balasan?

Kuncinya cuma dua kata yaitu MURAH HATI.
Murah hati adalah salah satu karakter ( baca Buah Roh) dari orang percaya yang telah dipenuhi oleh Roh Kudus. Suatu karakter yang diperbaharui tiap-tiap hari menuju kesempurnaannya.
Seperti teladan yang telah Tuhan Yesus berikan kepada kita dalam Luk 23:43a : "Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat."
Maka kita pun dapat mengasihi dan berbuat baik kepada musuh atau orang yang berbuat jahat kepada kita melalui doa dan pengampunan kepada mereka. Dan kepada mereka yang tidak tahu berterima kasih, kita mau memberikan sesuai dengan kerelaan kita.
Tuhan mau agar kita mempunyai kedudukan 2 tingkat di atas kedudukan orang pada umumnya. Jika seseorang mempunyai kedudukan sebagai si berpiutang, ini jelas 1 tingkat di atas orang yang berhutang; namun Tuhan menginginkan kita lebih dari siberpiutang ( bandingkan dengan "lebih daripada pemenang"); Tuhan menghendaki kita menjadi berkat bagi orang lain; inilah 2 tingkat di atas keberadaan manusia pada umumnya ! Luar biasa jalan Tuhan untuk memuliakan umat pilihanNya; luar biasa Tuhan menetapkan siapa yang disebut sebagai anak-anakNya.

Bapa disorga terima kasih untuk firmanMu yang seperti makanan yang keras ini; dibalik beratnya perintah yang harus kami jalani yaitu mengasihi musuh kami, berbuat baik kepada orang berbuat jahat kepada kami dan memberikan pinjaman tanpa mengharap balasannya; sekarang kami tahu alasannya mengapa Engkau memerintahkan kami untuk melakukan hal-hal itu, Engkau ingin memuliakan kami sebagai anak-anakMu, anak Raja di atas segala raja, anak Penguasa Alam Semesta. Terima kasih Tuhan karena upah yanng besar telah menanti kami yang melakukan firmanMu ini. Dalam nama Yesus Kristus kami mengucap syukur dan mohon pimpinanMu tiap-tiap hari untuk melakukan firmanMu ini. Amin.