Dalam dunia kenotariatan masalah hukum waris adalah hal yang paling rumit; masalah warisan telah menghancurkan banyak keluarga-keluarga, yang tadinya bersaudara hanya oleh karena harta duniawi mereka berseteru, bahkan hubungan antara orang tua yang masih hidup dengan anaknya terputus hanya oleh karena pembagian harta warisan.
Hal itu sudah terjadi sejak jaman dahulu kala, pada waktu Tuhan Yesus hidup Ia pun disodori permasalahan tentang warisan, baca Lukas 12 :13-21.
Dalam kasus ini Tuhan tidak mendorong orang yang bermasalah tersebut untuk memperjuangkan bagian yang adil atau menuntut hak yang sama, sebab Ia melihat motif ketamakan pada orang itu. Maka Tuhan mengingatkan bahwa walaupun seseorang hartanya berlimpah-limpah, hidupnya tidak tergantung daripada kekayaannya itu.
Tuhan menginginkan kita kaya dihadapan ALLAH ( Elohim ), Ia menasehatkan kita untuk membeli emas yang telah dimurnikan dalam api, agar kita menjadi kaya ( Why 3:18 ).
Emas disini adalah simbol sifat ilahi, sifat ilahi yang dihasilkan dari dalam tungku penderitaan ( Yes 48 :10, Mal 3:2,3).
Memiliki karakter ilahi yaitu menjadi seperti Allah dan memiliki sifat-sifatNya. Karakter kita adalah keseluruhan dari pilihan dan keputusan kita.
Tatkala kita dihadapkan dengan suatu keputusan yang sulit, atau suatu pencobaan yang menyiksa hati, apakah kita memilih jalan yang mudah atau jalan Allah, apakah kita memilih berkata "tidak" kepada perasaan-perasaan kita atau berkata "ya" kepada kehendak Allah ?
Karakter inilah yang akan kita bawa sampai kekekalan, itulah kekayaan sejati kita di alam kekal.
Yang berikutnya adalah perbuatan-perbuatan/ pekerjaan-pekerjaan kita ( Why 14:13). Perbuatan-perbuatan kita akan mengikuti kita ke dalam kekekalan. Yang perlu kita ingat adalah hidup kekal di surga itu anugerah dari Tuhan dan tidak dapat kita usahakan dengan upaya kita sendiri. Namun balasan dan upah yang akan kita terima di sorga adalah sesuai dengan perbuatan-perbuatan kita. (Why 22:12)
Perbuatan-perbuatan kita di dunia dan dalam hidup kita saat ini adalah modal kita di sorga untuk "membeli" bahan-bahan bangunan dan membangun rumah kita di sorga.
Bapa di sorga kami menyadari bahwa dengnan karakter dan perbuatan kami selama kami hidup di dunia ini akan menentukan kedudukan dan keindahan rumah tinggal kami di sorga. Kami mau secara sadar untuk terus bertumbuh di dalam pengenalan akan Engkau, kami mau berkembang menjadi sepertiMu, memiliki kekuatan-kekuatan dan buah-buah kehidupan sesuai dengan karakterMu, ya Bapa. Roh Kudus kami minta pimpinanMu senantiasa agar kami dapat berkembang sesuai dengan yang telah TUHAN Allah tetapkan untuk menjadi bagian kami. Demi nama Tuhan Yesus Kristus kami mengucap syukur dan berdoa. Amin.