1 Taw 4:10 : Yabes berseru kepada Allah Israel, katanya :"Kiranya Engkau memberkati aku berlimpah-limpah dan memperluas daerahku, dan kiranya tanganMu menyertai aku, dan melindungi aku daripada malapetaka, sehinggga kesakitan tidak menimpa aku!" Dan Allah mengabulkan permintaannya itu."
Yabes diberi nama oleh ibunya yang berarti aku telah melahirkan dia dengan kesakitan (Jabez= sorrow, trouble). Sejak lahir Yabes sudah bergumul dengan penderitaan dan kesukaran; sungguh masuk akal jika dia bertumbuh menjadi seseorang dengan rasa rendah diri, menjadi seorang pemalu, merasa dirinya sebagai pembawa malapetaka.
Dan suatu saat dia mengalami perjumpaan secara pribadi dengan Allah Israel, Allah nenek moyangnya; dia mengenal Yehovah Elohim bukan dari apa kata orang, namun dia mengenalNya secara pribadi, dia mengenal Yehovah Jireh, TUHAN yang menyediakan. Dia memahami bahwa Allah yang disembahnya adalah Allah yang senantiasa mendengar dan mengabulkan doa.
Yabes memahami benar bahwa mengabulkan doa adalah aturan Allah yang bersifat universal, sedangkan penolakan doa adalah merupakan suatu pengecualian.
Firman Allah tidak pernah mengatakan," Berserulah kepadaKu, maka engkau akan diajarkan cara untuk menghadapi suatu penolakan secara bahagia", atau "Mintalah maka engkau akan belajar bersabar karena tidak mendapatkan apapun." Jelas tidak seperti itu !
Namun Firman Tuhan dengan pasti, jelas dan tegas berkata, "Mintalah maka akan diberikan kepadamu".
Lalu apakah kita tidak boleh berdoa seperti Yabes berdoa dan dikabulkan? Allah yang kita sembah adalah Allah yang sama dengan Allah yang disembah oleh Yabes, yang disembah oleh Yehuda, yang disembah oleh Yakub, Iskak dan Abraham.
Pertanyaan selanjutnya Apakah Allah berubah oleh karena perkembangan jaman ? Apakah janji-janjiNya berubah oleh karena perjalanan waktu?
Berkat yang berlimpah-limpah apakah suatu keserakahan?
Memperluas daerah ( kekuasaan) apakah suatu ketamakan?
Perlindungan terhadap malapetaka apakah suatu ketakutan ?
Terlepas dari kutuk kesakitan apakah suatu pendewaan terhadap kedagingan ?
ika kita menjawabnya dengan TIDAK, lalu mengapa kita tidak berdoa seperti Yabes berdoa, dan kalaupun kita berdoa mengapa Tuhan tidak mengabulkan doa kita seperti Dia mengabulkan doa Yabes?
Bapa disorga terima kasih atas firmanMu yang Ya dan Amin adanya. Seperti Yabes yang telah engkau celikkan mata hatinya sehingga mengenalMu dengan benar, demikian pula kami mohon dalam nama Tuhan Yesus celikkan mata hati kami bahwa Engkau Allah yang tidak berubah selama-lamanya, janji-janjiMu pasti Engkau tepati dan aturanMu tetap bahwa Engkau mengabulkan doa setiap orang yang percaya kepadaMu. Haleluyah ! Amin.