29 April 2009

Kemerdekaan sejati

Gasl 5:13 :"Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih."

Kita adalah umat yang berbahagia karena kita telah dibebaskan dari kuk perhambaan dan hidup dalam kemerdekaan oleh kasih karunia.
Di dalam kemerdekaan sesungguhnya mengandung bahaya yang dapat menghancurkan kita; sebab tanpa adanya pembatasan-pembatasan, maka sifat dosa tidak akan terkendalikan.
Yang patut kita ingat selalu yaitu bahwa setan sangat menginginkan manusia masuk kedalam ikatan-ikatan dimana ia dapat mengendalikan kita. Apapun yang memimpin kita kepada kemerdekaan, setan menyebutnya ikatan; dan apapun yang memimpin kepada ikatan, ia sebut kemerdekaan.
Setan mempromosikan slogan-slogan seperti ini : "Jangan menaruh pagar-pagar di sekelilingku; aku menginginkan kemerdekaan..." atau Jangan menaruh batasan apapun bagiku, ini adalah hidupku dan aku akan melakukan apa yang ingin aku lakukan..."
Banyak anak-anak atau orang muda jatuh dalam dosa moral karena mereka bersikeras memiliki "kemerdekaan"nya sendiri dari aturan atau didikan orang tuanya; yang akhirnya justru merea masuk ke dalam ikatan setan yaitu dosa moral, sex bebas, aborsi, penyimpangan orientasi seksual ( homo & lesbian), narkoba, mabuk-mabukan, kepahitan, kebencian, dll, dll....
Kemerdekaan sejati adalah suatu keadaan dimana kita dipenuhi oleh kasih, penguasaan diri dan buah-buah Roh lainnya dan kemerdekaan sejati itu terjadi tatkala sifat-sifat buruk, kebiasaan-kebiasaan buruk dan setan tidak lagi memerintah di dalam hidup kita.

Kemerdekaan sejati bukan berarti hidup tanpa permasalahan; kemerdekaan sejati bukan berarti tidak terjadinya kegagalan, tidak adanya sakit penyakit dalam hidup kita; jika hal itu diizinkan oleh Allah untuk terjadi dalam hidup kita, maka Allah pasti punya rencana yang indah agar kita tetap berada dalam jalur yang benar dan demi perkembangan karakter kekristenan kita.
Kemerdekaan sejati bukan berarti bertindak sebebas-bebasnya, tetapi tunduk kepada kehendak Tuhan, mentaati pagar-pagar pembatas yang ditaruh Tuhan dalam hidup kita.
Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah padaKu,.....jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan bebanKupun ringan ( Mat 11 :29-30 ).

Bapa di sorga terima kasih untuk pengertian yang baru mengenai arti kemerdekaan yang sejati; oleh kasih karuniaMu kami dibebaskan dari kutuk dosa, oleh kasih karuniaMu Engkau telah menyediakan kehidupan kekal di sorga bagi kami, namun selama kami hidup di dunia ini kami tetap harus waspada, mengembangkan diri kami sepenuhnya dan mempersiapkan diri kami menyambut kedatanganMu sebagai mempelai kami; dan untuk semua itu kami membutuhkan pagar pembatas , kami membutuhkan kuk yang enak dan ringan dariMu agar dapat mengendalikan diri kami dijalur yang benar. Roh Kudus kami mau belajar dariMu. Amin.