31 Desember 2008

Introspeksi dan Evaluasi diri

Ef 3:18-19 :"....betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus,..."

Hari ini hari terakhir dari tahun ini, sungguh tepat jika pada hari ini kita berdiam diri, masuk dalam keheningan diri untuk menilai ulang, untuk mengkaji ulang, untuk mengevaluasi apa yang telah kita lakukan sepanjang tahun ini.
Mari kita renungkan kembali kaleidoskop kehidupan kita pada tahun ini...
Apa yang telah kita kerjakan dan hasilkan?
Perubahan apa yang telah kita putuskan dan sikapi?
Buah-buah apa yang telah kita hasilkan dalam hidup kita sepanjang tahun ini?
Rencana-rencana apakah yang masih perlu peneguhan dari Tuhan?
Tindakan-tindakan apakah yag masih belum terselesaikan? Apakah hambatanya? Apakah Tuhan dipermuliakan dalam rencana dari tindakan-tindakan tersebut?

Kasih Tuhan Yesus Kristus sungguh luar biasa atas diri kita sepanjang tahun ini...
Mari kita renungkan juga betapa lebar, panjang, tinggi dan dalamnya kasih Tuhan atas diri kita sampai kita dapat mengucapkan " Terima kasih Tuhan, alangkah beruntungnya saya, saya sungguh bersyukur"
Mari kita imani apa yang dilihat oleh Juliana of Norwich, dimana ia melihat Tuhan sedang memegang seluruh dunia ini dalam tanganNya, dengan penuh kasih sayang; hingga kita dapat berkata seperti yang ditulis dalam bukunya: " Dan segalanya akan menjadi baik, dan segalanya akan menjadi baik, apapun juga akan menjadi baik."
Rasul Pauluspun telah mengatakan bahwa segala sesuatu ada di tangan Tuhan dan segala sesuatu akan terjadi demi kebaikan kita... Amin.

Bapa di sorga terima kasih untuk kasihMu yang selalu baru tiap tiap hari sepanjang tahun ini, luar biasa dalamnya kasihMu atas diriku hingga Engkau layakkan aku untuk menerima kemuliaanMu, untuk mendapatkan bagian dalam KerajaanMu.
Bapa di sorga terima kasih untuk kasihMu yang luar biasa yang membuatku hidup dan berbuah bagi kemuliaanMu.
Bapa di sorga aku berserah atas masa depan yang telah Engkau rancang untuk diriku, aku percaya tahun ini Engkau telah menuntunku sepanjang tahun untuk berjalan, berjuang mencapainya, demikian pula untuk tahun mendatang Engkau pasti akan tetap menuntun dan membimbingku setahap demi tahap untuk mencapai pemenuhan diriku sebagi ciptaanMu yang baru....
Dalam nama Tuhan Yesus Kristus aku mengucap syukur dan berdoa dan berserah dan bergantung. Amin.

30 Desember 2008

Tunduk vs Takluk

Yos 1:11 : "Jalanilah seluruh perkemahan dan perintahkanlah kepada bangsa itu, demikian: Sediakan bekalmu, sebab dalam tiga hari kamu akan menyebrangi Sungai Yordan ini untuk pergi menduduki negeri yang akan diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk diduduki."

Salah satu kunci penting untuk menapaki dan meraih masa depan yang dijanjikan oleh Tuhan adalah melakukan penundukan diri untuk berserah kepada rencana Tuhan, waktu Tuhan dan cara Tuhan, singkatnya berserah kepada Tuhan.

Tunduk berbeda dengan takluk. Ketundukan bukanlah sama denga konsep penaklukan atau penindasan.
Penaklukan atau penindasan mengandung pengertian dikalahkan, dihancurkan atau dipaksa untuk berada di bawah kekuasaan orang lain.
Ketundukan berarti ditempatkan secara benar- berada dalam keadaan teratur; yang berarti adalah kesadaran atau pengakuan secara suka rela terhadap otoritas.
Ketundukan yang benar tidak pernah mengurangi atau mengecilkan keberadaan pribadi kita. Ketundukan bukan merupakan respon pasif, namun adalah pilihan kita yang disertai dengan kesadaran kita untuk berserah kepada kasih ilahi.

Sekali kita menerima Yesus Kristus sebagai Juru Selamat kita dan memintaNya untuk masuk, maka Dia akan masuk untuk memerintah dalam diri kita.
Penggenapan secara menyeluruh dari rencanaNya bagi kita sangat bergantung sampai sejauh mana Dia dapat melaksanakan pemerintahanNya secara total di dalam diri kita.
Kehidupan yang penuh suka cita akan dialirkan melalui ketundukan atau penyerahan diri kita kepada Kristus yang kita nobatkan sebagai Raja yang bertahta dalam kehidupan kita.

Beberapa hari lagi kita memasuki tahun yang baru, sekaranglah waktunya untuk mulai mengevaluasi seberapa kualitas penundukan diri kita kepadaNya untuk membimbing kita mengarungi masa depan yang Ia janjikan kepada kita.
Di depan kita ada dunia dengan segala kemungkinan yang sedang menanti kita; mari kita arungi sesuai peranan yang telah ditulis oleh Tuhan Yesus, Sang Pengarang dan Penyempurna iman kita...
Rahasia untuk meningatkan kadar penundukan diri kita kepadaNya dengan cara yang amat sederhana yaitu membiarkan kata-kata Tuhan Yesus ini terngiang terus menerus ditelinga hati kita : Apakah engkau mencintaiKu?

Tuhan Yesus Engkau telah kami jadikan Raja untuk memerintah dalam hidup kami. Atas kesadaran kami memilihMu Tuhan untuk menjadi Juru Selamat kami. Oleh karena itu kami mau menundukkan diri kami kepadaMu Tuhan. Kami mempercayaiMu sebagai Pribadi yang berkuasa atas diri kami berkenan pula menjadi Pemberi berkat dan Pelindung, Pribadi yang memberikan kemakmuran dan memperkaya semua orang yang berada dalam lingkungan kerajaanMu. Kami tahu bahwa kadar totalitas penundukan diri kepadaMu, kepada rencanaMu, kepada waktuMu, kepada jalan/caraMu akan membawa keberhasilan dalam hidup kami di tahun mendatang. Haleluya; hanya bagiMu segala kemuliaan! Amin.

29 Desember 2008

Chazaq & Amats

Yos 1:6, 7, 9 :"Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkaulah yang akan memimpin bangsa ini.... Kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati.... Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati...."

Betapa pentingnya kata-kata : kuatkan dan teguhkanlah hatimu ! sehingga membuat TUHAN mengulangnya sampai 3 kali kepada Yosua.
Kunci agar kita bangkit dan memiliki masa depan yang gemilang sesuai rencana Tuhan adalah bergantung pada reaksi kita terhadap kata-kata tersebut.

Asal kata-kata kuatkan dan teguhkanlah hatimu berasal dari bahasa Ibrani yaitu :"chazaq" yang artinya mengencangkan kuat-kuat, atau merebut, menangkap, menguasai; sedangkan kata "amats" berarti bersiap-siap, waspada, kemantapanpikiran, keteguhan yang amat kuat, tak terguncangkan sedikitpun.
Tuhan memerintahkan kita untuk berpegang erat-erat- dengan kuat- pada keperkasaan kekuatan kuasaNya. Dan teguhkanlah yang berarti jangan lepaskan, jangan biarkan pergi.
Sekali kita berpegang pada janji Tuhan, maka kencangkan dan kuatkan, jangan dilepaskan.

Tuhan tidak pernah menggunakan kata-kata secara sia-sia; pengulangan sampai 3 kali itu benar-benar penting, karena Tuhan menyediakan dan mengingatkan kita bahwa :
- tersedia warisan yang harus dimiliki ( ayat6);
- akan selalu ada godaan untuk menyimpang dari jalan Tuhan ( ayat7) dan
- ketakutan dapat membuat kita lupa terhadap janji-janji dan penyertaan Tuhan ( ayat9 ).

Marilah kita melangkah seperti yang dilakukan oleh Yosua, melangkah maju ke masa depan dengan hati yang kuat dan teguh, sebab kita mengetahui bahwa kemanapun kita pergi, Tuhan sendiri yang selalu menyertai kita. ( Renungkan Rom 8:31).

Bapa disorga, Engkau telah memberikan janji kepada kami tentang masa depan kami yang cerah, masa depan yang dipenuhi oleh keberhasilan. Dan Engkau pula yang memberikan kami kuasa untuk dapat hidup sesuai rencana, prinsip dan kehendakMu. HadiratMu pula yang akan selalu menyeratai kami dalam setiap jejak langkah menuju masa depan yang Engkau janjikan. Kami mau berkomitmen untuk menguatkan dan meneguhkan hati kami dalam menanggapi FirmanMu dan janjiMu ini, kami akan berjalan bersama denganMu Bapa. Amin.

28 Desember 2008

Bayang-bayang masa lalu

Yos 1:1,2 :"Sesudah Musa, hamba TUHAN itu mati, berfirmanlah TUHAN kepada Yosua bin Nun, abdi Musa itu, demikian :"Hamba-Ku Musa telah mati; sebab itu bersiaplah sekarang, seberangilah Sungai Yordan ini, engkau dan seluruh bangsa ini, menuju negeri yang akan Kuberikan kepada mereka, kepada orang Israel itu."

Umumnya kita akan terkesan dalam waktu yang lama terhadap hal-hal/pengalaman-pengalaman buruk yang terjadi dalam hidup kita. Mungkin saja kejadian-kejadian itu tidak membuat hancur lebur diri kita, namun mengakibatkan masalah yang besar dalam kehidupan kita, yaitu kekecewaan, sehingga menyebabkan kita berhenti berharap, takut untuk bermimpi, takut untuk melangkah, untuk berkembang atau untuk memperluas cakrawala pandangan kita.

Musa-masa lalu- telah mati!
Jadi apapun -segala sesuatu- yang telah menghalangi, mengancam ataupun membatasi diri kita tidak punya hak lagi untuk menguasai kita!
Masa lalu adalah sesuatu yang sudah mati, dan kita tidak dapat memperoleh momentum apapun untuk bergerak maju ke arah masa depan jika kita masih saja membiarkan masa lalu tetap mengikuti kita. ( Baca juga renungan tentang Manusia Kemarin )
Langkah yang tepat agar dapat mulai merebut, memiliki dan menguasai masa depan kita adalah dengan menyingkirkan segala sesuatu yang menjadi bagian dari masa lalu yang harus dikuburkan bersama Kristus dan diserahkan pada kuasa Salib, maka masa depan kita siap dibangkitkan bersama Dia!
Mari kita lepaskan rasa sakit akibat kekecewaan di masa lalu, rasa dendam dan amarah kita kepada Allah, diri kita sendiri maupun sesama kita.

Bapa disorga terima kasih Engkau telah memanggil keluar diriku dari kegelapan, terima kasih Engkau telah memanggilku kepada terangMu yang ajaib, terima kasih Engkau telah memberiku status sebagai anakMu, sebagai ahli waris kerajaanMu, terima kasih Engkau telah menyediakan masa depan yang gemilang, yang luar biasa; agar kuboleh menggunakan seluruh potensi yang Kau berikan kepadaKu untuk memuliakan namaMu, untuk berbuah-buah bagiMu.
Roh Kudus kuatkan dan teguhkanlah hatiku untuk senantiasa berpegang teguh pada FirmanMu, untuk senantiasa menyatu denganMu, untuk senantiasa mengupayakan hal yang berkenan dihadapan Bapa. Terima kasih Allah Bapa Tuhanku Yesus Kristus. Amin.

26 Desember 2008

Pax Vobis

Yes 9 : 5 :"Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebut orang : Penasehat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.

Pax Vobis berasal dari bahasa Latin yang berarti damai bersama anda, merupakan salam perdamaian yang disampaikan kepada setiap pengikut Kristus.
Kita adalah mahluk rohaniah yang bertubuh jasmaniah, jadi jika sang Raja Damai bertahta dalam hati kita, maka damai sejahteraNya yang berlimpah memenuhi kehidupan kita di dunia ini; oleh karena itu dunia boleh saja bergoncang diterpa oleh berbagai kesukarannya, namun kita umat TUHAN senantiasa bergantung padaNya.

Dengan menempatkan Tuhan Yesus Kristus sebagai Raja Damai dalam diri kita, maka apapun permasalahan yang kita hadapi, ketidak pastian yang menghadang dihadapan kita, tidak akan sanggup membuat kita terpuruk, tidak akan sanggup membuat kita jatuh tergeletak dan tidak dapat bangkit kembali.
KedamaianNya akan membuat kita menjadi tenang, dan dari ketenangan itu kita akan menjadi tidak takut dan/atau kuatir; dan jika kita tenang dan dalam keadaan damai ( berdamai dengan diri sendiri maupun dengan saudara kita dan sesama kita), maka segala permasalahan pasti dapat kita hadapi dan selesaikan dengan baik untuk kemuliaan nama Tuhan kita.
Damai sejahtera TUHAN Allah menyertai kita semua!!

Bapa disorga puji syukur kunaikan, hormat dan sembah kupanjatkan kepadaMu. Engkau layak terima semua kemuliaan dan kekuasaan, sebab Engkaulah Raja di atas segala raja.
KepadaMu ku bertelut menyembah dan mempersembahkan diriku, berkuasalah Tuhan atasku. AMin.

25 Desember 2008

Natal = Penyerahan diri

1 Taw 29:14 :"Sebab siapakah aku ini dan siapakah bangsaku, sehingga kami mampu memberikan persembahan sukarela seperti ini? Sebab dari padaMulah segala-galanya dan dari tanganMu sendirilah persembahan yang kami berikan kepadaMu."

Firman Tuhan pada hari Natal ini mengajarkan kepada kita 4 hal yaitu :
  1. Allah adalah pemilik segala sesuatu, dan memberi segala sesuatu pada kita;
  2. Kita tidak memiliki apapun untuk apa yang kita terima, tetapi segala sesuatu yang kita perlukan, kita akan menerimaNya dari Allah;
  3. Adalah suatu hak dan kehormatan untuk memberikan kembali pada Allah apa yang kita terima dari Dia;
  4. Allah memiliki kesukaan ganda dalam kepemilikanNya ketika Ia menerima kembali apa yang Ia berikan kepada kita.

Natal adalah anugerah terbesar, pemberian yang luar biasa dari Allah bagi umat manusia, yaitu barangsiapa yang percaya kepada FirmanNya yang telah menjelma menjadi manusia yang bernama Immanuel atau disebut juga Yesus, maka ia akan diselamatkan. ( inilah makna point 1 dan 2 di atas).
Keselamatan adalah kebutuhan dasar, kebutuhan yang paling utama dari manusia, dan Allah telah menyediakan untuk kita. Haleluya!! Dengan tindakan iman kita pasti menerima keselamatan tersebut. Tidak pakai embel-embel apapun atau syarat apapun!

Bagian kita adalah melakukan point 3 dan 4 yaitu memberikan kembali hidup yang telah diselamatkan olehNya bagi kemuliaan namaNya, dengan cara menyerahkan diri kita bagi Dia. ( Yang diperlukan disini adalah perubahan watak kita yaitu menjadi dan ada dalam ketergantungan terus menerus pada Allah). Dan Dia akan bersukacita dengan ganda apabila hidup yang kita serahkan kepadaNya berbuah-buah.

Inilah makna Natal yang sebenarnya ( dalam bahasa hukum.... :) ) yaitu serah terima hidup dan kasih dari pihak yang satu kepada pihak yang lain dan sebaliknya.

Tuhan dari segala sesuatu, aku adalah milikMu, sepenuhnya hidupku ada pada rencanaMu. Kuserahkan diriku padaMu. Inilah aku, hidup dan matiku hanya demi KerajaanMu. Biarlah kasihMu meluap-luap dalam diriku, agar aku boleh membagikannya bagi sesamaku. Demi nama Tuhanku Yesus Kristus aku besyukur dan berdoa. Amin.

23 Desember 2008

Cogito Ergo Sum

Gal 2:20 :"Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku....."

Filsuf terkenal abad pertengahan Descrates menyimpulkan bahwa keberadaan atau eksistensi manusia adalah ada karena dia berpikir ( Aku ada karena aku berpikir).
Keberadaan manusia diukur dari proses berpikir yang dia lakukan, dan itulah memang ciri khas manusia duniawi yang sering hanya mengagung-agungkan pengertiannya dan pemikirannya sendiri; bahkan keberadaan/ ukuran imanpun harus melalui proses berpikir, coba bandingkan Ibr 11:19 : "Karena ia berpikir, bahwa Allah berkuasa....".

Kita sebagai orang-orang percaya yang telah dilahirkan kembali dalam Kristus Yesus selayaknya berpikir bahwa hidup yang kita hidupi sekarang ini bukanlah hasil dari pemikiran, pengertian kita sendiri, namun hidup bergantung sepenuhnya kepada Tuhan Allah Bapa disorga. Dan hidup menurut iman bukan dengan pikiran seperti dalam Ibr 11 :9 kalimat pertama di atas, namun hidup kita harus didasarkan pada kalimat kedua dari Ibr 11:9 yaitu :..."Dan dari sana ia seakan-akan telah menerimanya kembali." ( Lihat komentar renungan Iman vs Pengertian )
Kata "dari sana" bukanlah berarti dari hasil pemikiran kita, namun dari kepercayaan kita bahwa Allah berkuasa...
Ya Allah berkuasa memberikan jaminan keselamatan, jaminan kesejahteraan, jaminan keberhasilan dan jaminan perlindungan ( Baca renungan tentang Guaranteed by God ); semua jaminan ini disediakan untuk kita oleh karena Kristus hidup di dalam kita.

Jadi bukan oleh kuat, gagah, pintar, cerdik kita sendiri semua berkat disorga disediakan untuk kita oleh Allah Bapa disorga, namun semata-mata oleh karena Kristus hidup dalam diri kita. Semakin nyata Kristus hidup dalam kita, maka berkat-berkat Allah juga akan semakin melimpah dalam hidup kita.

Bapa di sorga, terima kasih untuk pengertian atas FirmanMu, biarlah akal budi kami, kami persembahkan kepadaMu, bukan untuk menghalangi iman kami, namun untuk mengasihiMu; bukan untuk menambah iman kami, namun semata-mata memuji, memuliakan dan menampakkan bahwa Kristus hidup dalam kami. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami bersyukur dan berdoa. Amin.

22 Desember 2008

Pujilah TUHAN, hai jiwaku !

Pujilah TUHAN, hai jiwaku !
Pujilah namaNya yang kudus, hai segenap bathinku !
Pujilah TUHAN, hai jiwaku , dan janganlah lupakan segala kebaikanNya!
Dia yang mengampuni segala kesalahanmu, yang menyembuhkan segala penyakitmu,
Dia yang menebus hidupmu dari lubang kubur, yang memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat,
Dia yang memuaskan hasratmu dengan kebaikan, sehingga masa mudamu menjadi baru seperti pada burung rajawali.

TUHAN adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia.
Tidak selalu Ia menuntut, dan tidak untuk selama-lamanya Ia mendendam.
Tidak dilakukanNya kepada kita setimpal dengan dosa kita, dan tidak dibalasNya kepada kita setimpal dengan kesalahan kita, tetapi setinggi langit di atas bumi, demikian besarnya kasih setiaNya atas orang-orang yang takut akan Dia;
sejauh timur dari barat, demikian dijauhkanNya dari pada kita pelanggaran kita.
Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia.

TUHAN sudah menegakkan tahtaNya dsorga dan kerajaanNya berkuasa atas segala sesuatu.
Pujilah TUHAN, hai malaikat-malaikatNya, hai pahlawan-pahlawan perkasa yang melaksanakan FirmanNya dengna mendengarkan suara FirmanNya.
Pujilah TUHAN, hai segala buatanNya, disegala tempat kekuasaanNya!
Pujilah TUHAN, hai jiwaku !

(Ref Maz 103)

21 Desember 2008

Ditambahkan

Mat 6:32-33:" .... Akan tetapi Bapamu yang disorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semua itu akan ditambahkan kepadamu. "

Ditambahkan kepadamu! Tidak diambil daripadamu! Inilah bukti bahwa Tuhan menaruh perhatian dan memelihara umatNya.
Terjemahan alkitab versi lain Mat 6:31 berbunyi : Sebab itu janganlah kamu merasa cemas tentang hari esokmu. Sadarlah, bahwa Tuhan tidak menghendaki anak-anakNya hidup dalam suasana kuatir atau merasa cemas."
Apabila kita percaya bahwa Tuhan adalah Bapa kita di sorga, maka hendaklah kita juga yakin bahwa Tuhan akan mengambil bagianNya sebagai seorang Bapa dan akan melaksanakan tugasNya sebagai Bapa bagi kita anak-anakNya. Ia pasti mengasihi dan memelihara kita. Ia akan memenuhi segala kebutuhan kita ( bukan keinginan atau kehendak kita lho...).
Inilah kebenaran yang sejati bahwa kita adalah anak-anak Allah oleh karena iman kita kepada Yesus Kristus, melalui Dialah kita beroleh hak keputraan dan sebagai ahli waris kerajaan sorga.

Bapa disurga saya menolak untuk merasa khawatir tentang masa depanku, karena aku yakin bahwa Engkau adalah Bapaku dan aku adalah anakMu. Engkau pasti memeliharaku dengan sempurna , bagianku adalah menjadi anak yang baik bagiMu, anak yang menyukakan hati orang tuanya... Terima kasih Bapa atas segala berkat dan pemeliharaanMu atas hidupku. Amin.

20 Desember 2008

Guaranteed by God

2 Kor 5:5 :"Tetapi Allahlah yang justru mempersiapkan kita untuk hal itu dan yang mengaruniakan Roh, kepada kita sebagai jaminan segala sesuatu yang telah disediakan bagi kita."

Asuransi atau pertanggungan atau penjaminan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih dimana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan...yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti... ( pasal 1 UU 2/1992 ttg Usaha Perasuransian).
Asuransi duniawi jelas berbeda dengan asuransi/ jaminan yang diberikan Tuhan kepada umatNya; dalam asuransi duniawi kita harus membayar premi asuransi kepada sang penjamin; lain halnya dengan Allah Bapa disurga Dia telah menyediakan jaminannya sekaligus telah membayar preminya untuk kita....Puji Tuhan !

Bapa disurga telah menyediakan paling tidak 4 jenis asuransi/ jaminan bagi kita anak-anakNya yaitu :
  1. Asuransi/Jaminan Keselamatan : Penebusan dan Pengampunan.
    Luar biasa istimewanya manusia dihadapan Allah, sampai Dia sendiri turun ke dunia untuk mengangkat kembali anak-anakNya yang terhilang.
    Dia mengampuni dosa kita secara menyeluruh ( total ) bahkan menebusnya sendiri dengan darahNya.( Rom 8:15-16, Gal 3:26 ).
  2. Asuransi/Jaminan Kesejahteraan : Pemeliharaan.
    Khawatir adalah penghalang kepercayaan kita kepada Bapa di surga. Meskipun setiap orang punya alasan yang kuat untuk merasa khawatir tentang ketidak pastian hidup, namun Firman Tuhan mengatakan :" Serahkanlah segala kekhawatiranmu kepadaNya, sebab Ia yang memelihara kamu." ( 1Pet5:7).
    Bapa ingin memelihara kita dalam segala aspek kehidupan kita, namun kita harus berani menyerahkan kekhawatiran kita kepadaNya dan berpegang teguh padaNya dan janjiNya. Ingatlah bahwa bukan situasi dan kondisi yang menentukan hidup kita, bukan kenyataan yang ada disekeliling kita, tetapi iman kita pada kebenaran Firman Tuhan itulah yang akan mengubah situasi, kondisi dan kenyataan hidup kita.
    Tuhanlah yang memelihara kita dengan berkat-berkatNya yang berlimpah, oleh karena itu biarlah damai sejahtera dan suka cita surgawi yang memenuhi dan memerintah dalam hidup kita.
  3. Asuransi/Jaminan Keberhasilan : Ajaran dan Tuntunan.
    Keberhasilan bukanlah suatu tujuan hidup, namun suatu perjalanan hidup.
    Keberhasilan besar dihasilkan dari keberhasilan kecil, dan seluruh keberhasilan itu timbul oleh karena adanya ajaran dan tuntunan.
    Yesus berkata : I'am the way, the truth, and the life... (Yoh 14:6). Dia akan menuntun dan mengajar kita agar menjadi mempelaiNya yang sempurna, asalkan kita menempatkan Dia dalam posisi untuk memimpin kita.
    Jadikanlah Dia pemimpin dalam hidup kita.
  4. Asuransi/Jaminan Keamanan : Penjagaan dan Perlindungan.
    Perlindungan Tuhan tidak hanya terjadi di alam roh saja, namun juga perlindungan secara fisik atau jasmaniah termasuk melindungi kita dari ancaman musuh.
    Baca dan renungkan Luk 10:19: "Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada kamu untuk menginjak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan musuh, sehingga tidak ada yang akan membahayakan kamu."

Bapa disurga, terpujilah namaMu dan dimuliakanlah Engkau diantara segala ilah dan allah, segala puji, hormat dan syukur kupanjatkan bagiMu. Luar biasa kasih setiamu, tak terukur dan tak terkira...Engkau membuatku berharga dimataMu, Engkau telah memilihku, Engkau telah memanggilku dari kegelapan kepada terangMu yang ajaib dan Engkau pulalah yang menjaminku untuk bagian yang Engkau sediakan bagiku. Haleluya! Segala kemuliaan bagiMu Tuhan....

19 Desember 2008

Ekklesia

1Pet 2:9 :"Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terangNya yang ajaib."

Apakah sebenarnya gereja itu? Apakah sekedar gedung megah yang disediakan untuk tempat beribadah orang-orang yang percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamatnya?
Kata "gereja" diambil dari bahasa Yunani yaitu ekklesia, yang terdiri dari kata depan ek yang berarti "keluar" dan kata kerja kaleo (klesia) yang berarti "dipanggil".
Jadi ekklesia berarti "dipanggil keluar", kata yang lazim dipakai untuk menggambarkan kelompok/kumpulan orang yang dipanggil keluar untuk tujuan yang khusus.
Gereja tidak lain adalah sebuah keluarga Allah yang dibangun di atas landasan batu yang hidup yaitu Yesus Kristus.
Gereja berbicara tentang manusia bukan sekedar gedung/bangunan; gereja adalah kumpulan manusia yang dikhususkan oleh Allah untuk tujuan khusus.

Tujuan khusus yang dikehendaki oleh Allah kepada kita sebagai gerejaNya adalah :
  1. Terciptanya hubungan kekeluargaan yang akrab satu dengan yang lain; kasih menjadi landasan persaudaraan, yang berarti ada kesetiaan, kepedulian, perhatian dan saling tolong menolong, saling memaafkan satu dengan yang lain ( Doa Tuhan Yesus untuk gerejaNya : Sed ut unum sint= Tetapi supaya mereka menjadi satu);
  2. Dipanggil keluar bukan berarti hidup secara eksklusivitas/ mengasingkan diri dari suatu komunitas masyarakat, namun juga harus "keluar" untuk memberitakan perbuatan besar yang telah dilakukan oleh Allah, keluar untuk memberitakan kabar baik kepada orang yang menanti-nantikan kabar keselamatan daripada Tuhan ( we are the Ambassadors of God/ Duta-duta TUHAN Allah);
  3. Melayani Tuhan dan melayani orang lain ( Ingat kata-kata D.L. Moody bahwa ukuran manusia bukanlah berapa banyak pelayan yang dimilikinya, melainkan berapa banyak orang yang dilayaninya) ;
  4. Berbuah-buah roh yang tidak lain adalah memiliki karakter Kristus ( Gal 5:20) dengan mempersiapkan diri kita sebagai saluran berkat melalui kehidupan sehari hari.

Sebagai penutup mari kita renungkan bersama kata-kata Mother Teresa : "The fruit of silence is prayer. The fruit of prayer is faith. The fruit of faith is love. The fruit of love is service".
Dan kata-kata sdr. Daniel Ong :"Mungkin kita tidak dapat mengubah dunia, tetapi kita dapat memberikan dampak bagi lingkungan sekitar kita. Kita tidak bisa melakukan hal besar dengan kasih yang kecil, namun kita dapat mengubah dunia dengan melakukan hal yang kecil dengan penuh kasih.

Bapa disurga kami akan berpegang teguh kepada kebenaran di dalam kasih dan kami akan bertumbuh dalam segala arah ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala. Engkau akan memberikan kepada kita pengertian dalam segala sesuatu, yaitu mengerti rancanganMu bagi kami yaitu rancangan damai sejahtera yang memberikan hari depan yang penuh harapan. Terima kasih Bapa, terima kasih Tuhan Yesus, terima kasih Roh Kudus. Amin.
(Referensi =2Tim2:7, Ef 4:15,16, Yer 29:11)

18 Desember 2008

Sang Penyelamat

Mat 1:21 :"Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia, Yesus. Karena Dialah yang akan menyelamatkan umatNya dari dosa mereka."

Langkah pertama dalam tindakan penebusan adalah Yesus menjadi sama dengan manusia, melalui inkarnasi; Ia telah menjelma menjadi manusia ( Yoh 1:14).
Penyelamatan manusia dilakukan dengan jalan penebusan; kita yang dulunya adalah budak dosa, budak iblis ditebus/dibeli lunas oleh harga yang mahal yaitu darahNya.
Namun makna terdalam dari penebusan ini bukan semata-mata agar kita dibebaskan dan diselamatkan dari kuasa dosa dan hukuman atas dosa yaitu maut; Tuhan punya tujuan yang jauh lebih mulia dan indah bagi umatNya yaitu manusia diberi hak untuk menjadi anak-anakNya, manusia dapat bersekutu ( dalam arti berkomunikasi secara intim bahkan dalam taraf bekerja sama) denganNya dan diatas segalanya itu manusia yang percaya kepadaNya dibentuk untuk menjadi mempelai Kristus Yesus...luar biasa dan tak terpikirkan rencana dan jalan-jalanNya.

Bapa terima kasih atas hidup yang telah Engkau berikan kepadaku, kini aku bukan lagi hamba namun seorang anak bagiMu, terima kasih untuk Roh Kudus yang Engkau sertakan dalam hatiku, yang senantiasa membimbing dan menuntunku dijalanMu agar aku siap untuk menjadi mempelai Kristus Yesus, AnakMu yang Tunggal Tuhanku.
Kini kupersembahkan ucapan syukur dan puji-pujian bagi kemuliaanMu, kupersembahkan diriku sebagai persembahan yang kudus dan berkenan dihadapanMu; ini aku Tuhan pakailah sesuai rencanaMu. Amin.

17 Desember 2008

Inkarnasi

Yoh 1:1,14 :"Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaanNya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepadaNya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran."

Webster memberikan definisi tentang perkataan inkarnasi sebagai berikut : Persekutuan Allah dengan manusia di dalam Yesus Kristus.
Inkarnasi adalah satu-satunya pemecahan masalah yang dihadapi oleh manusia, karena melalui inkarnasi manusia diperdamaikan dengan Allah.
Pribadi abadi yang disebut Immanuel ( Tuhan beserta kita) atau Yesus Kristus, disebut juga sebagai Firman Allah, telah datang ke dunia menjelma menjadi manusia dengan satu misi hidup yaitu menyelamatkan setiap manusia yang percaya kepadaNya.
PadaNya ada ( berlimpah-limpah, Dia adalah El Shaddai) kasih karunia dan kebenaran, yang dibagikanNya kepada setiap orang yang meminta kepadaNya.

Marilah kepadaKu, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. ( Mat 11:28)
Dia telah datang ke dunia dengan mengosongkan diriNya menjadi sama seperti kita manusia dan Dia telah menyelesaikan misiNya dalam dunia ini, dan misi tersebut telah ditempuhNya dengan sukses luar biasa, sehingga segala kuasa baik disurga maupun di bumi telah berada dalam tanganNya; oleh karena itu marilah kita datang kepadaNya meminta pengampunan atas dosa, meminta kelepasan, meminta pemulihan, meminta pendamaian, meminta penyertaan dan kehadiranNya dalam hidup kita.

Tuhanku Yesus Kristus segala puji syukur bagiMu ya Tuhanku atas segala perbuatanMu yang mulia tiada tara; Engkau rela meninggalkan tahta surga dan menjadi manusia yang hina demi misi penyelamatan diriku... oh Tuhan siapakah aku ini, tiada lain debu... namun Engkau telah rela menebusku dan mendamaikan diriku dengan TUHAN Allah. Haleluya.. Haleluya.. oleh karyaMu yang agung aku boleh bersekutu, bersatu kembali denganMu dalam tahtaMu yang suci.
Tuhanku Yesus Kristus segala puji syukur bagiMu ya Tuhanku atas penyertaanMu: Engkau tidak meninggalkan diriku menjadi yatim piatu, namun Engkau telah memberikan RohMu yang kudus untuk menolong dan membimbingku senantiasa agar kudapat memenuhi tujuan hidupku yang tiada lain yaitu memuji, menyembah, dan berbuah-buah bagiMu serta mengasihiMu.
Haleluya puji seruku bagiMu! Amin.

16 Desember 2008

Kecongkakan

Yak 4:6 :"..."Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."

Siapakah orang congkak itu?
Orang congkak adalah manusia yang sombong, pongah, menyakiti hati orang lain, merasa serba tahu, mengerti segalanya, arogan, terpikat oleh diri sendiri, pandai bermuslihat dengan cara berbicara yang cepat, acuh tak acuh, menolak Tuhan atau sebaliknya menganggap dirinya adalah karunia Tuhan bagi manusia, memiliki kepercayaan diri yang terlalu dibesar-besarkan tentang kemampuan diri sendiri, punya kebiasaan yang terus menerus untuk menghakimi karakter dan kelakuan orang-orang lain.
Tuhan akan menentang anda jika anda hidup untuk diri sendiri, atau jika anda hidup hanya untuk menyenangkan manusia atau jika anda mencintai kesenangan-kesenangan dan hal-hal duniawi. Berhati-hatilah agar jangan anda menjadi seorang yang angkuh religius.
Ingatlah bahwa kesombongan adalah panji-panji si iblis; oleh karena kesombongan pula ia jatuh dan ia juga ingin dan berusaha keras agar kita semua menjadi sepertinya.

Rendahkanlah dirimu dihadapan Tuhan, dan Ia akan meninggikanmu ( Yak 4:10). Kerendahan hati yang sejati tidak menuntut anda untuk "memandang rendah diri anda sendiri"; rendah hati berarti anda berpikir dengan benar dan jujur tentang diri anda sendiri.
Ingatlah bahwa bunga kerendahan hati selalu tumbuh di atas kuburan kesombangan!
Jika anda menginginkan anugerah Tuhan maka anda haru rendah hati. Turunlah dari tahta dalam diri anda dan tempatkan Tuhan pada posisi yang menjadi hakNya.

Tuhan Yesus, terima kasih untuk FirmanMu yang berbicara menegurku. Tolong ampunilah diriku yang berulang kali mencuri kemuliaanMu di hadapan manusia atau menyombongkan diriku dapat melakukan sesuatu tanpa bantuanMu. Ampunilah Tuhan dosa-dosaku dan basuhlah diriku dengan darahMu. Aku mau bertobat dan berkomitmen untuk hidup mengikut Engkau dengan rendah hati. Dalam namaMu yang mulai aku berdoa. Amin.

15 Desember 2008

Hak Istimewa vs Pengalaman Rohani

Luk 15:31 :"Kata ayahnya kepadanya:'Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu'."

Dalam ayat ini dapat digambarkan adanya 2 hak istimewa yang diberikan oleh Tuhan kepada anak-anakNya yaitu "selalu bersamaku"= persekutuan yang tetap terpelihara denganNya; ini menyatakan kehadiran Allah di dalam kita, sehingga dalam segala kesulitan, kita tetap ada pada ketenangan dan kedamaian. Persekutuan ini tetap akan ada apabila kita berjalan dalam iman dan ketaatan.
Yang kedua adalah "segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu". Haleluya!
Bapa telah memberikan AnakNya yang Tunggal , Dia memberikan segala sesuatunya pada kita ( renungkan 1 Kor 3:22-23 dan Yoh 14:13 ). Apa saja yang kita minta dalam namaNya, Ia akan melakukannya. Amin!

Namun kenyataannya apakah kita telah menikmati karunia itu? Jika tidak mengapa?
Apakah kita juga berkata seperti anak sulung berkata :"Tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing!" ( Luk 15:29).
Si sulung telah hidup dalam ketidak percayaan, kebodohan, kebutaan dan tidak menyadari hak istimewa yang disediakan oleh bapanya. Pengalaman hidup yang kita alami tidak sesuai dengan yang diinginkan oleh Allah Bapa disorga, dan itu bukan kesalahan Bapa, namun kesalahan kita akibat dari ketidak percayaan kita pada kasih, kuasa dan pada kenyataan janjiNya.

Jikalau ada diantara kita yang tidak menikmati karunia/hak istimewa yang disediakan oleh Bapa disorga, marilah buka hati kita dan biarkanlah Allah mengerjakan keyakinan dalam hati setiap orang yang imannya mulai lesu. Hancurkanlah kehidupan dosa yang diwarnai kekacauan, kemarahan dan tidak memiliki kasih lewat keyakinan baru yang Allah berikan.

Bapa disorga, Allah sumber segala anugerah dan berkat ku buka hatiku bagi segala janjiMu, ya dan amin adanya. Roh Kudus nyatakan kehadiran Bapa setiap saat dalam hidupku, berikan kepadaku kuasa untuk menikmati persekutuan yang indah dengan Bapa. Terima kasih Bapa untuk anugerah, hak-hak istimewa yang kau berikan kepadaku. Haleluya. Terima kasih Tuhanku Yesus Kristus untuk pemulihan yang Kau kerjakan dalam hidupku. Haleluya. Amin.

14 Desember 2008

By Faith

Ibr 11:8 :"Karena iman, Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui"

Waktu Tuhan berfirman kepada Abraham untuk pergi meninggalkan negeri dan sanak saudaranya, Tuhan tidak menyebutkan ke negeri mana ia harus pergi. Tuhan hanya berkata,"Pergilah...ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu" (Kej12:1).
Apa reaksi kita jika kita menjadi Abraham?
Pasti kita sibuk dengan berpikir, menganalisa, berusaha membuat panggilan Tuhan menjadi masuk akal dan akhirnya kita mungkin sekali berdalih dengan Tuhan.
Abraham mengetahui dengan jelas bahwa ia dipanggil berangkat kesuatu tempat dan dia tidak mengetahui di mana tempat itu. Dibutuhkan "iman" untuk melangkah pergi tanpa mengetahui tempat tujuan yang hendak ditujunya.
Begitu pula perjalanan kekristenan kita. Kita telah mengetahui apa yang dikehendaki Tuhan dari kita, bagaimana kita harus hidup, tetapi kita tidak mengetahui secara rinci keseluruhan jadwal rencanaNya bagi kita. Oleh karena itu kita harus melangkah dengan iman berdasarkan petunjuk dari FirmanNya.
Rencana hidup kita ada di tanganNya. Bukan kita sendiri lagi yang menentukan, tetapi Dia yang telah menebus dan memiliki kita.
Memang ketidak pastian dapat menimbulkan rasa takut bagi kita; jangan biarkan rasa takut itu menguasai kita ( suatu titik lemah yang dapat digunakan oleh iblis untuk menjauhkan kita dari rencana Tuhan dalam hidup kita), namun marilah kita meneladani Daud yang menaklukan rasa takutnya dengan berseru :"Waktu aku takut, aku ini percaya kepadaMu; kepada Allah yang firmanNya kupuji..." (Maz 56:4,5a).

Bapa disorga terima kasih untuk panggilanMu padaku, Engkau telah memberikan kepadaku untuk menerima dan menikmati bagian kemuliaanMu dan sementara aku berlari-lari memenuhi panggilanMu, Engkau menghendaki agar aku melangkah sesuai dengan rencanaMu, sesuai dengan kehendakMu yang sempurna sambil berbuah-buah bagi kemuliaanMu agar sempurnalah upah yang akan kuterima. Puji syukur bagiMu Tuhan untuk rhema yang Kau berikan sungguh merupakan pelita bagi langkahku. Haleluya!