21 November 2008

Kaum Hedonis

Fil 3:19 :"Kesudahan mereka ialah kebinasaan. Tuhan mereka ialah perut mereka, kemuliaan mereka ialah aib mereka, pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara duniawi."

Di jaman akhir ini semakin banyak orang yang merasa punya hak atas apapun yang mereka inginkan, mereka mengira kebahagiaan langsung menjadi hak mereka, tanpa perlu mereka mengejarnya.
Kebahagiaan disini diterjemahkan keterjaminan kesenangan hidup, seperti kondisi kaya, terkenal, dipuja dan dikagumi; semuanya demi memenuhi hawa nafsu kedagingan (perut).
Cara dan tujuan hidup mereka semata-mata ditujukan untuk mencari kesenangan daging.
Dan telah terbukti bahwa krisis global yang terjadi saat ini adalah hasil nyata dari penerapan falsafah hedonisme tersebut, dimana ketamakan dan keserakahan (aib) yang dahulunya menjadi kemuliaan sekarang telah berubah menjadi momok yang menakutkan yaitu kehancuran!

Tujuan Tuhan dalam menciptakan manusia adalah agar kita segambar dengan Dia- menjadi seperti Dia (Kej 1:26).
Tuhan memberi kuasa yang sama kepada manusia untuk memilih yang ia sukai. Dalam kuasa mana mengandung pula tanggung jawab atas penggunaannya; kita tidak boleh memilih karena kita bisa, namun kapasitas kita dalam memilih harusnya ditautkan pada kehendak Tuhan, apakah sesuai dengan atau tidak sesuai dengan kehendak Tuhan; jadi bukan semata-mata pada kehendak kita ( Renungkan ulang kisah kejatuhan manusia dalam dosa, dimana sang ular membujuk manusia agar percaya bahwa manusia tidak perlu mentaati siapapun kecuali dirinya sendiri -bahwa benar atau salah harus ditetapkan di dalam diri mereka sendiri; jadi intinya ketaatan pada Tuhan ditiadakan dan yang ada benar atau salah menjadi sesuai apapun yang diinginkan oleh manusia ).

Sebelum peristiwa kejatuhan manusia dalam Kejadian pasal 3, benar dan salahnya manusia ada didalam Tuhan. Tuhan memberitahu apa yang benar dan apa yang salah. Mereka hanya taat. Kehendak mereka diperintah sesuai maksud Tuhan.
Mari kita taklukan segala kehendak kita kepada kehendak Tuhan, bukan semata-mata memikirkan hal-hal yang duniawi, sehingga kemuliaan kita bukanlah merupakan aib; namun kemuliaan sebagai anak-anak Tuhan dan yang oleh karena itu kita senantiasa bersyukur kepadaNya, sebab hanya Dialah Tuhan kita didalam Yesus Kristus, tiada tuhan atau allah yang lain selain Dia (Yehova = I am I).

Bapa disorga terpujilah namaMu diantara segala nama dahulu, sekarang dan selama-lamanya. Tiada tuhan atau allah lain selain Engkau ya Abba ya Bapa yang merancangkan damai sejahtera untukku, yang memberiku hidup kekal dalam kerajaanMu dan yang akan senantiasa membuat langkahku berhasil untuk menjadi saluran berkat-berkatMu.
Aku mau menundukkan diriku, menundukkan segala kehendak dan pikiranku kepadaMu, agar ku dapat hidup sesuai dengan kehendakMu. Sebab hanya Engkaulah Tuhan Allahku, Gunung batu keselamatanku dan Kota benteng yang melindungiku. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus kunaikkan pujian, hormat dan syukurku kepadaMu. Amin.