30 November 2008

Pujian Tengah Malam

Kis 16:25 :"Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka"

Luar biasa hal yang dilakukan oleh Paulus dan Silas yang walaupun pada waktu itu tubuh jasmani mereka babak belur dan kaki mereka terbelenggu, mereka tetap berdoa dan bernyanyi, memuji Tuhan dan bersyukur kepada Tuhan.
Kebanyakan orang mungkin dalam menghadapi keadaan yang sama sudah menggerutu dan mengeluh habis-habisan seperti ini :
Silas : Lus apakah kamu masih disitu?
Paulus : Waduh Las masa sih elu aja yang disitu, disini gue juga ngrasain dinginnya belenggu yang membuat lecet pergelangan kaki gue, belum lagi punggung gue rasanya mau patah!
Silas : Ah masih mending lu Lus nih sekujur tubuh gue lembam semua, muka gue pada bengkak abis dipukul; ah mengapa Tuhan mengirim malapetaka ini menimpa diri kita. Mengapa Tuhan membiarkan segala penderitaan ini, padahal kita udah mengabdi, kita udah melayani Tuhan dengan segenap kekuatan dan kemampuan kita. Ah Tuhan mengapa?? mengapa?? mengapa??
Doa semacam itu tidak akan menolong, bahkan akan semakin membuat keadaan kita bertambah sulit.
Ingatlah ada dua hal prinsip kebenaran; yang pertama bahwa bukan Tuhan yang memasukkan mereka ke penjara, tapi upaya dari iblis yang menjebloskan mereka ke penderitaan dan penjara. Dan yang kedua bahwa Tuhan selalu mempunyai rencana untuk memuliakan diriNya dalam segala situasi, keadaan dan segi dalam kehidupan kita.

Bila kekelaman mendatangi kita seperti keadaan tengah malam ( sunyi, sepi, ditinggalkan, diacuhkan, gelap, tiada arah/petunjuk, buntu, kelam, ...).
Ada dua kebenaran dan petunjuk bagi kita disini untuk menolong kita pada tengah malam, yakni pada waktu kita menghadapi masa kepicikan, waktu kita menghadapi masa ujian dalam hidup kita, pada saat taufan datang mengamuk dalam kehidupan kita. Itulah waktunya bagi kita untuk berdoa, memuji-muji Tuhan dan menyanyi dan menaikkan syukur.
Dan hal yang kedua adalah biarlah pujian dan ucapan syukur kita kepada Tuhan didengar oleh orang lain; ini berarti biarlah orang lain mengetahui iman yang kita miliki bukan keadaan dan kelemahan kita yang kita pertontonkan kepada orang lain, bukan permasalahan kita yang kita bicarakan kepada orang lain, tetapi ucapan syukur dan iman kita.
Setelah itu mujizatpun pasti terjadi, karena Tuhan sudah dipermuliakan dalam kehidupan kita.

Bapa di sorga, aku mau senantiasa memuji Tuhan dan mengucap syukur pada segala waktu. Roh Kudus kuatkan dan teguhkan diriku dan jauhkan aku dari sikap mengasihani diri sendiri, namun biarlah rohku menyala-nyala untuk memuji dan bersyukur kepada Tuhan. Haleluya. Amin.