01 Februari 2009

Bersungut-sungut = Ketidakpercayaan

Bil 14:2,4 :"Bersungut-sungutlah semua orang Israel kepada Musa dan Harun;... Dan mereka berkata...:'Baiklah kita mengangkat seorang pemimpin, lalu pulang ke Mesir.'"


Bangsa Israel pada masa Musa mirip dengan diri kita secara kedagingan; suatu bangsa yang tegar tengkuk, seperti itulah diri kita.
Kita sering tidak menyadari bahwa Tuhan telah menyelamatkan kita dari hidup perbudakan oleh kedagingan, hawa nafsu menuju hidup yang berkemenangan penuh dengan kelimpahan surgawi; sebagaimana bangsa Israel dibawa dan dipimpin keluar dari Mesir, tempat perbudakan, tanpa kemerdekaan.
Bahkan kitapun telah dibaptis dalam nama Bapa, Putera dan Roh Kudus, seperti bangsa Israel telah melewati dasar Laut Merah, sebagai tanda peneguhan perjanjian Allah dengan umat /manusia yang dipilihNya.
Dalam perjalanan menuju hidup kekal berikut denngan segala hadiah yang tersedia, Tuhan Allah senantiasa menunjukkan mujizat pemeliharaanNya terhadap kita, seperti yang dilakukanNya kepada bangsa Israel dengan tiang awan, tiang api, manna dan daging.

Namun ada satu hal yang membuat mereka harus berkeliling dan mati dipadang gurun yaitu mereka BERSUNGUT-SUNGUT.
Sungguh dahsyat akibat yang harus diderita oleh karena bersungut-sungut :
- di buat mati tanpa menemukan tujuan hidup ( berputar-putar 40 tahun di padang gurun )
- dibinasakan malaikat maut ( 1 Kor 10:10)
- akan menderita aib dan ternoda ( Filp 2:14)
Sungguh Allah tidak menghendaki umatNya bersungut-sungut, karena bersungut-sungut adalah sama dengan sikap tidak percaya kepadaNya, yang telah menjanjikan kehidupan yang mulai bagi kita anak-anakNya.
Baiklah kita gunakan mulut dan lidah kita untuk memujiNya, untuk bersyukur senantiasa oleh karena rahmat dan berkat-berkatNya yang luar biasa.
Penderitaan yang kita derita saat ini jauh tidak ada artinya apabila dibandingkan dengan hidup yang disediakan bagi kita !!
Syaratnya PERCAYA kepada Tuhan sang pembuat dan pemelihara hidup.

Bapa di sorga terima kasih atas panggilanMu, atas pilihanMu terhadapku, aku yang tidak layak telah Engkau buat layak dihadapanMu; sungguh ajaib Tuhan, menyadari hal ini saja membuatku bersyukur bahwa Engkau baik Tuhan, sungguh Engkau Tuhan Allah yang penuh rahmat dan mulia. Terima kasih Tuhan Yesus semua ini dapat kuterima oleh karenaMU, oleh karena darahMu yanng telah tercurah bagiku. Terima kasih Roh Kudus semua ini boleh kuterima oleh karena hikmat yang daripadaMu saja. Amin.