15 Maret 2009

Ilmu Semut

Ams 6:6-8 :"Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak; biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya, ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen."

Melalui orang yang paling berhikmat dibumi ini yaitu Raja Sulaiman/ Salomo, hari ini Firman Tuhan mengajarkan kepada kita untuk menjadi bijak dengan cara belajar dari "lakunya" = perbuatan, tingkah laku, naluri dari semut.
Ada beberapa hal yang benar-benar harus kita renungkan dan pahami dari kehidupan semut, yaitu :

  1. Memiliki motivasi dan disiplin pribadi ( biarpun tidak ada pemimpin, pangatur atau penguasanya...)
    Kitapun wajib memiliki motivasi yaitu untuk senantiasa melakukan apa yang benar ( bukan sekedar apa yang baik). Dengan disiplin yang tinggi kita melakukan apa yang benar itu bukanlah oleh karena dilihat/diawasi orang ( Pengawas atau pemimpin) atau diperintah/dipaksa oleh orang (penguasa), namun semuanya itu kita lakukan atas dasar kesadaran kita bahwa kita adalah umat pilihan Allah, yang telah dipilih dan ditetapkan untuk menerima kemuliaan dariNya. Mari kita lakukan apa yang benar baik di rumah tangga, dilingkungan bisnis/pekerjaan, bahkan dimanapun kita berada bersaksilah bahwa Tuhan itu baik dan kasih setiaNya selama-lamanya.
  2. Maju terus pantang mundur ( perhatikan jalannya semut, tidak ada semut mundur..;)
    Jika kita ingin mengembangkan potensi hidup yang sudah Allah taruh dalam diri kita, maka kita harus mengambil keputusan untuk tidak berhenti, apapun alasannya, sampai kita melihat apa yang sudah Allah taruh dalam hidup kita terwujud. Jangan terjebak tipu muslihat iblis yang selalu menginginkan kita untuk berhenti dan mundur dari tujuan yang hendak kita capai.
  3. Berani bersusah payah/ berusaha keras ( menyediakan roti pada musim panas )
    Janganlah berpikir atau buanglah pikiran bahwa segala sesuatu dalam hidup ini dapat diperoleh atau dicapai dengan mudah dan gampang. Jangan menginginkan segala sesuatunya terjadi secara INSTAN; karena segala sesuatunya ada harga dan waktunya sendiri.
  4. Manfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya (mengumpulkan makanan pada waktu panen)
    Pada point 3 telah disebutkan bahwa segala sesuatunya ada masanya, ada waktunya (Pengktbh 3:1). Manfaatkan waktu yang ada dengan sebaik-baiknya, karena investasi kita yang paling mahal didunia ini adalah waktu. Waktu tidak dapat berhenti apalagi mundur, dimanfaatkan atau tidak ia tetap akan maju terus. Jadi investasikan waktu anda untuk prioritas yang benar (bersekutu dengan Tuhan Allah, keluarga, pekerjaan dan pelayanan), jangan dibolak balik urutannya!

Mari kita kerjakan 4 hal kebenaran ilmu semut ini, maka kita akan disebut sebagai orang bijak, orang yang mempunyai hikmat dan kehidupan kita akan dipenuhi dengan kelimpahan dan kemuliaan dari TUHAN Allah yang hidup.

Bapa di sorga kami bersyukur atas segala ciptaanMu, karena semuanya itu boleh memberikan, menambahkan, meningkatkan hikmat kami dalam menjalani kehidupan ini. Kami percaya bahwa Engkau akan membuat segala sesuatunya indah pada waktunya; yang patut kita lakukan adalah tetap memiliki motivasi dan disiplin yang tinggi, fokus pada tujuan dan pantang menyerah, menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya dan berani berusaha dengan keras. Roh Kudus Engkaulah yang akan memampukan kami melakukan semua ini. Amin.