30 Desember 2008

Tunduk vs Takluk

Yos 1:11 : "Jalanilah seluruh perkemahan dan perintahkanlah kepada bangsa itu, demikian: Sediakan bekalmu, sebab dalam tiga hari kamu akan menyebrangi Sungai Yordan ini untuk pergi menduduki negeri yang akan diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk diduduki."

Salah satu kunci penting untuk menapaki dan meraih masa depan yang dijanjikan oleh Tuhan adalah melakukan penundukan diri untuk berserah kepada rencana Tuhan, waktu Tuhan dan cara Tuhan, singkatnya berserah kepada Tuhan.

Tunduk berbeda dengan takluk. Ketundukan bukanlah sama denga konsep penaklukan atau penindasan.
Penaklukan atau penindasan mengandung pengertian dikalahkan, dihancurkan atau dipaksa untuk berada di bawah kekuasaan orang lain.
Ketundukan berarti ditempatkan secara benar- berada dalam keadaan teratur; yang berarti adalah kesadaran atau pengakuan secara suka rela terhadap otoritas.
Ketundukan yang benar tidak pernah mengurangi atau mengecilkan keberadaan pribadi kita. Ketundukan bukan merupakan respon pasif, namun adalah pilihan kita yang disertai dengan kesadaran kita untuk berserah kepada kasih ilahi.

Sekali kita menerima Yesus Kristus sebagai Juru Selamat kita dan memintaNya untuk masuk, maka Dia akan masuk untuk memerintah dalam diri kita.
Penggenapan secara menyeluruh dari rencanaNya bagi kita sangat bergantung sampai sejauh mana Dia dapat melaksanakan pemerintahanNya secara total di dalam diri kita.
Kehidupan yang penuh suka cita akan dialirkan melalui ketundukan atau penyerahan diri kita kepada Kristus yang kita nobatkan sebagai Raja yang bertahta dalam kehidupan kita.

Beberapa hari lagi kita memasuki tahun yang baru, sekaranglah waktunya untuk mulai mengevaluasi seberapa kualitas penundukan diri kita kepadaNya untuk membimbing kita mengarungi masa depan yang Ia janjikan kepada kita.
Di depan kita ada dunia dengan segala kemungkinan yang sedang menanti kita; mari kita arungi sesuai peranan yang telah ditulis oleh Tuhan Yesus, Sang Pengarang dan Penyempurna iman kita...
Rahasia untuk meningatkan kadar penundukan diri kita kepadaNya dengan cara yang amat sederhana yaitu membiarkan kata-kata Tuhan Yesus ini terngiang terus menerus ditelinga hati kita : Apakah engkau mencintaiKu?

Tuhan Yesus Engkau telah kami jadikan Raja untuk memerintah dalam hidup kami. Atas kesadaran kami memilihMu Tuhan untuk menjadi Juru Selamat kami. Oleh karena itu kami mau menundukkan diri kami kepadaMu Tuhan. Kami mempercayaiMu sebagai Pribadi yang berkuasa atas diri kami berkenan pula menjadi Pemberi berkat dan Pelindung, Pribadi yang memberikan kemakmuran dan memperkaya semua orang yang berada dalam lingkungan kerajaanMu. Kami tahu bahwa kadar totalitas penundukan diri kepadaMu, kepada rencanaMu, kepada waktuMu, kepada jalan/caraMu akan membawa keberhasilan dalam hidup kami di tahun mendatang. Haleluya; hanya bagiMu segala kemuliaan! Amin.