07 Juni 2009

Gunung Besar diRatakan

Zak 4:6,7 :"...Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel bunyinya : Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan rohKu, firman TUHAN semesta alam. Siapakah engkau, gunung yang besar? Di depan Zerubabel engkau menjadi tanah rata..."


Pada waktu itu firman Tuhan ini datang untuk menguatkan gubenur Zerubabel, orang yang dipilih oleh Tuhan untuk membangun kembali bait Allah setelah sekian lama tertunda dan terbengkalai. Penyebab terbengkalainya pembangunan itu adalah ketidak taatan umat Allah, kurangnya iman dan sibuknya mereka dengan urusan masing-masing.

Sungguh unik kalau kita meneliti arti dari nama Zerubabel yang dipakai oleh Allah, yang sebenarnya merupakan gambaran kita dalam menjalani kehidupan ini.
Dalam bahasa Inggris arti nama Zerubabel berarti dispersion of confusion ( dalam bahasa Indonesia kata dispersion dapat diartikan sebagai pembubaran atau penyebaran; sedangkan confusion berarti kebingungan atau kekacauan ).
Ini adalah gambaran kita pada waktu kita hidup tanpa Tuhan, acapkali pada waktu kita dihadapkan dengan "gunung besar" ( permasalahan atau persoalan yang besar ), kita akan berusaha dan berupaya menurut keperkasaan dan kekuatan kita sendiri; kita berusaha mati-matian dengan kecerdasan, kepandaian, kemampuan kita sendiri untuk mencari solusi bagi persoalan/permasalahan yang menghadang kita, namun yang kita hasilkan adalah penyebaran kebingungan, yang kita wujudkan dalam tindakan/tingkah laku, tutur kata, bahasa tubuh kita, semuanya menampakkan bahwa kita sedang bingung atau kacau.
Dan bukannya kita menjadi berkat bagi orang lain, justru kita menulari orang-orang disekeliling kita dengan perasaan dan sikap penuh kebingungan, yang membuat orang lain merasakan ketidak-damaian dan ketidak-nyamanan.

Namun pada saat Tuhan memilih kita dengan kasih karuniaNya ( seperti Dia telah memilih Zerubabel / Penyebar Kebingungan ) dan kitapun menanggapinya dengan ketaatan kepadaNya, maka sesuai janji TUHAN gunung-gunung besar yang menghadang kita akan dijadikan tanah rata, artinya persoalan dan permasalahan besar dalam hidup kita akan "dibubarkan" atau diselesaikan ( seperti Dia telah mempercayakan pembangunan Bait Allah kepada Zerubabel /Pembubar Kekacauan ).

Intinya tanpa Tuhan kita hanyalah Penyebar Kebingungan, dengan Tuhan kita adalah Pembubar Kekacauan !
Jadi jangan andalkan diri sendiri, tetapi marilah kita bergantung pada Yehovah Hoshiah, TUHAN yang memberikan kemenangan kepada kita.

Bapa di sorga, seperti yang dikatakan oleh rasul Paulus : sebab jika aku lemah, maka aku kuat; sungguh kalimat yang sangat kontradiktif dan tidak sesuai dengan logika pemikiran manusia, namun makna dalam kalimat itu sungguh mempunyai arti bagi kehidupan kami didalamMu. Kami mau menundukkan ke'aku'an kami hingga ke'aku'an kami menjadi tidak berkuasa atas hidup kami; namun rohMulah yang bertahta dalam diri kami, sehingga kami menjadi kuat. Dan jika Engkau yang berkarya dalam diri kami, maka tiada satu gunung permasalahan atau persoalanpun yang mampu menghadang kami untuk hidup dalam kemuliaanMu. Demi nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa dan berserah. Amin.