25 Juni 2009

Hidup yang Responsif

Gal 5:16 : "Tapi aku berkata, berjalanlah dan hiduplah senantiasa di dalam Roh (Kudus)- responsif kepada dan dikendalikan dan dipimpin oleh Roh; kemudian kamu akan secara nyata tidak tertarik kepada keinginan-keinginan dan hawa nafsu kedagingan - dari tabiat manusiawi yang tidak mengenal Allah." ( terjemahan Amplified Bible )

Baptisan Roh Kudus lebih dari sekedar pengalaman emosional sesaat....lebih dari sekedar berbicara dalam bahasa-bahasa lidah. Baptisan Roh Kudus adalah suatu pengalaman, suatu perjalanan pribadi dengan Roh Kudus yang menghasilkan suatu aliran yang tidak berkeputusan dari kuasa Allah di dalam kehidupan kita.
Seringkali ada kesalahpahaman pada waktu kita membandingkan antara baptisan air dan baptisan Roh Kudus; didalam baptisan air kita diselamkan ( baptiso) tanda kita dikuburkan dengan segala dosa-dosa kita dan kemudian kita dibangkitkan ( dikeluarkan dari dalam air) sebagai tanda kita menerima hidup baru dan sebagai tanda bahwa kita telah menjadi milik Allah; dalam baptisan Roh Kudus tidak seperti itu, kita sekali-kali tidak pernah dikeluarkan dari aliran-aliran air kehidupan, kita diselamkan ( baptiso) terus menerus, kita tenggelam dan larut bersama Roh Kudus, disini kita harus memahami bahwa baptisan Roh Kudus adalah suatu proses perjalanan seumur hidup kita.

Dipenuhi oleh Roh Kudus bukanlah suatu yang terjadi secara otomatis tanpa keterlibatan yang harus kita lakukan. Ini bukan kejadian dimana seseorang menumpangkan tangan dan berdoa untuk kita dan secara tiba-tiba kita mempunyai semua pengetahuan, buah-buah Roh, karunia-karunia Roh dan segala kuasa Tuhan dinyatakan dalam kehidupan kita. Jika hal ini terjadi dengan semudah itu, maka gereja-gereja akan dipenuhi dengan "raksasa-raksasa rohani".
Kata "berjalan dan hiduplah senantiasa" dalam Firman di atas menekankan fakta bahwa kehidupan di dalam Roh adalah suatu hubungan yang berkesinambungan. Ini adalah pengalaman sehari-hari dimana Roh Kudus bekerja di dalam kehidupan kita.
Kata "responsif terhadap" pekerjaan Roh Kudus yaitu dengan menyerahkan kehendak, pikiran dan emosi kita kepadaNya, kita akan dikendalikan dan dipimpin oleh Dia.
Sementara kita responsif terhadap pekerjaan Roh Kudus, kita menarik kekuatanNya untuk menyalibkan hawa nafsu dan keinginan daging ( dapat dilihat dari kata-kata "kemudian kamu akan secara nyata tidak tertarik kepada keinginan-keinginan dan hawa nafsu kedagingan").
Perhatikanlah urut-urutannya jangan sampai kita salah jalan; responilah Roh Kudus terus menerus, maka hawa nafsu kedagingan itu akan dikalahkan oleh kuasa Roh Kudus ! Janganlah mencoba mengalahkan kedagingan kita dengan kuasa dan usaha kita sendiri seperti banyak dilakukan dan diusahakan oleh orang-orang; kita pasti kalah ! Namun apabila kita terus mencari dan secara konsisten bersekutu dengan Roh kudus, maka sesuai Firman Tuhan kita akan secara nyata tidak tertarik kepada keinginan dan hawa nafsu kedagingan.

Kunci untuk dapat hidup dalam kepenuhan Roh Kudus adalah rasa kelaparan dan kehausan akan Allah yang harus senantiasa ada dalam hati kita.
Waspadalah jika dalam pengalaman kekristenan kita dimana kita merasa puas, nyaman dan kita merasa sudah mengetahui semuanya dan kita merasa dalam hidup kita Tuhan sudah menyediakan segala sesuatunya...berhati-hatilah !

Bapa disorga, ampunilah kami yang seringkali mencoba berusaha dengan kekuatan dan usaha kami sendiri untuk mematikan keinginan dan hawa nafsu kedagingan. Sekarang kami sadar bahwa hal itu mustahil, tanpa kuasa dariMu; hanya dengan melekat denganMu disitulah akan timbul kuasa yang luar biasa yang akan mematikan kedagingan kami. Bapa kami mau memenuhi diri kami senantiasa dengan rasa lapar dan haus akan Engkau, dan merespon kehendakMu dalam Roh Kudus yang ada bersama dan di dalam diri kami. Dalam nama Yesus Kristus kami berdoa. Amin.