17 Juni 2009

Menyangkal Diri

Mat 10:32,33 :"Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan BapaKu yang disurga. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan BapaKu yang disurga."

Seluruh kehidupan kita, yang nampak dari luar melalui tutur kata dan perbuatan kita maupun yang tidak namapak dari luar, yaitu pikiran, hati dan motivasi kita, haruslah mencerminkan bahwa Kristus adalah Tuhan atas hidup kita.

Penyangkalan diri ( tidak menuruti keinginan hawa nafsu ) sudah selayaknya menjadi bagian dari kehidupan seseorang yan bertuhankan Kristus, yang mengaku bahwa Yesus adalah Juru Selamatnya.
Pengakuannya ini tidak ada artinya bila ia tidak menjadi pelaku Firman yaitu rela membuanng setiap kenikmatan dosa yang bertentangan dengan Firman Tuhan!
Yesus berkata : "Mengapa kamu berseru kepadaKu: Tuhan, Tuhan, padahal kamu tidak melakukan apa yang Aku katakan? ( Luk 6:46). Mengakui Dia sebagai Juru Selamat tetapi tidak melakukan perintahNya adalah suatu bentuk kemunafikan (1 Yoh 2:4).

Melakukan Firman Tuhan tidak terlepas dari menyangkal diri, meninggalkan kemauan diri sendiri. Oleh karena itu ada resiko untuk dikucilkan, dimusuhi atau ditertawakan; namun berbahagialah karena kita memang layak untuk menderita oleh karena nama Yesus ( Kis 5:41), karena itulah bentuk pengakuan kita terhadapNya.
Apakah kehidupan kita sehari-hari mencerminkan pengakuan atau penyangkalan terhadap Yesus ?

Bapa di surga melalui RohMu yang tinggal didalam diri kami ajarlah kami dalam setiap perbuatan, tutur kata, sikap hati dan motivasi agar selalu mengakuiMu sebagai yang berkuasa atas diri kami, mengakuiMu sebagai Tuhan dan Raja kami, mengakui bahwa Engkau telah memberikan nama di atas segala nama, nama yang berkuasa selama-lamanya yaitu Yesus Kristus sebagai Juru Selamat kami. Amin.