15 Mei 2009

Tuhan tidak Adil?

Yeh 18:29 :"Yet the house of Israel says,'The way of the Lord is not fair.' O house of Israel, is it not My ways which are fair, and your ways which are not fair?

Menjelang hari-hari terakhir runtuhnya kerajaan Yehuda, kaum Yehuda mengalami banyak penderitaan sampai akhirnya mereka digiring sebagai budak di negeri Babel.
Kepahitan merasuk kedalam hati mereka, sehingga mereka menuduh Tuhan telah berlaku tidak adil bagi mereka.

Mereka telah menjatuhkan vonis bahwa Tuhan tidak adil oleh karena membiarkan mereka dipermalukan, dikalahkan, ditawan dan dijadikan budak.
Mereka tidak habis pikir mengapa Tuhan tidak menyelamatkan mereka dari serangan musuh ? Mereka merasa mereka lebih baik dan tidak sejahat raja Nebukadnezar. Mereka keheranan mengapa Tuhan mengizinkan kaum Babel menjadi makmur dan berkuasa.
Nabi Yehezkiel memperingatkan mereka agar tidak menuduh Tuhan tidak adil, namun mereka harus memeriksa diri mereka sendiri, membuang kelakuan mereka yang durhaka dan bertobat ! ( Yeh 18:31,32).

Berapa banyak anak Tuhan dimasa ini juga berpendirian serupa dengan bangsa Israel pada jaman itu.
Ada yang berpikir bahwa kadang kala tindakan Tuhan tidak adil bagi mereka. Ada yang berpikir bahwa mereka telah berdoa, beribadah ( merasa lebih baik daripada orang lain), namun Tuhan membiarkan mereka berada dalam situasi dan kondisi yang membuat mereka menderita.
Mereka mulai berpikir kenapa orang yang tidak percaya kepada Tuhan koq lebih diberkati, dapat menikmati hidup dengan kelimpahan; so apa enaknya jadi orang Kristen?
Sungguh pandangan, pikiran seperti itu muncul dari pikiran kita sendiri yang tidak mempunyai dasar kebenaran yang absolut. Pandangan kita sering keliru, oleh karena kita memandang setiap peristiwa yang terjadi dalam kehidupan kita dari kaca mata kita sendiri.
Marilah kita memandang segala sesuatu dari sudut pandang Tuhan, baru kita akan mengerti jalan-jalanNya.
Pandanglah segala sesuatu dari sudut pandang kasih, maka akan tersibaklah jalan-jalanNya yang ajaib yang akan membawa kita kepada kemuliaan.
Sebab Dia adalah Yehovah Mephalti, TUHAN penyelamat/pembebasku, maka Dia tidak mungkin memungkiri diriNya sendiri, Dia pasti menyelamatkan dan membebaskan kita! Haleluyah!

Bapa disorga seringkali kami terjebak dalam sudut pandang kami sendiri, terjebak oleh sistem nilai-nilai kami sendiri, sehingga kami kadang keliru menilai perbuatanMu. Ampunilah kami ya Bapa, ampuni kepicikan kami yang menutup mata hati kami bahwa Engkau adalah Yehovah Mephalti; Engkaulah yang pasti melepaskan, membebaskan kami dari setiap situasi dan kondisi yang kami alami yang membatasi kami untuk memuliakan namaMu. Amin.