Kekalahan adalah hal yang lumrah dalam kehidupan, namun proses dalam menghadapi atau menanggung kekalahan adalah suatu hal yang penting dalam menilai perkembangan manusia bathiniah kita.
Jika kita selalu menyalahkan keadaan atau orang lain atau bahkan menyalahkan Tuhan yang menyebabkan kekalahan, kerugian, kemunduran yang kita alami, maka nilai manusia bathiniah kita dapat dikategorikan sebagai "kanak-kanak".
Seperti orang Israel pada jaman nabi Samuel, mereka kalah berperang dan menyalahkan TUHAN seolah sebagai oknum yang menyebabkan kekalahan dan kehancuran mereka.
Marilah kita belajar dari kekalahan orang Israel tersebut dan menyadari sepenuhnya bahwa Tuhan Allah yang kita sembah selalu turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi kita.
Di dalam 1 Sam 7:3 disebutkan kunci kekalahan sekaligus jalan/cara menuju kemenangan.
Kekalahan orang Israel karena mereka menyembah berhala, hatinya tidak tertuju kepada TUHAN dan ibadahnya bukan kepadaNya.
Dalam kekalahan kita seharusnya kita bertanya kepada diri kita sendiri apakah mata hati kita sudah tertuju sepenuhnya kepada TUHAN? Apakah ada ilah lain selain TUHAN yang menyebabkan kita berpaling dari TUHAN?
Bertobat dan berpalinglah kepada TUHAN sepenuhnya, jangan mengandalkan diri sendiri atau mencari pertolongan dari manusia, semua akan sia-sia; TUHANlah yang berkuasa melepaskan kita dari kekalahan dan kehancuran, Dialah yang membuat kita menjadi kepala dan bukan ekor!
Bapa di sorga selidiki hatiku, apakah mataku tertuju padaMu. Ampuni diriku yang mengandalkan diri sendiri bahkan mengandalkan manusia lain... Aku berkomitmen untuk menujukan hatiku sepenuhnya kepadaMu, karena Engkau Bapaku yang penuh kelimpahan. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus aku bersyukur menyadari dan memahami FirmanMu hari ini. Amin.