21 Februari 2011

Nantikanlah Tuhan

2 Sam 2:1 :"Kemudian bertanyalah Daud kepada TUHAN..."

Saul dan Daud mempunyai beberapa persamaan : Keduanya diurapi Tuhan menjadi raja atas kaum Israel, keduanya memerintah 40 tahun; keduanya mendapatkan dukungan dari Samuel, nabi Allah. Akan tetapi ada perbedaan yang mencolok antara keduanya yaitu : Saul mengalami kegagalan, sedangkan Daud mengalami sukses yang gemilang.
Saul adalah orang yang suka menuruti kemauannya sendiri dan sering mengambil keputusan tanpa menunggu petunjuk dari Tuhan, acap kali ia tidak sabar sehingga sebelum waktunya tiba, ia sudah mengambil tindakan.
Daud selalu menunggu petunjuk dari Tuhan sebelum ia bertindak. Ia bersabar menunggu Tuhan menggenapi janjiNya menurut waktu Tuhan sendiri.

Seperti Saul, kita seringkali mengambil tindakan atau keputusan sendiri mendahului Tuhan, apalagi jika kita sedang menginginkan sesuatu.
Seharusnya kita menunggu waktu Tuhan dengan sabar; kegagalan itu sering disebabkan oleh emosi yang bergolak di dalam diri kita!
Marilah kita belajar untuk menyerahkan emosi kita ke bawah pengendalian Roh Kudus, agar kita tidak terpancing menuruti dorongannya. Ingatlah bahwa pengendalian diri adalah salah satu dari buah Roh ( Galatia 5:22 ).

Ada hal-hal dimana kita harus berdoa dan menunggu waktu Tuhan untuk mewujudkan doa-doa kita; namun ada waktunya pula dimana kita harus menggunakan kekuasaan dan kewenangan kita sebagai anggota tubuh Kristus; yang penting kita mengetahui bahwa kita tidak bertindak semata-mata oleh karena dorongan emosi kita saja.
Jika sudah waktunya Tuhan, maka segala sesuatu seperti yang dikehendakiNya pasti terjadi dan jika untuk terwujudnya "sesuatu" itu butuh tindakan kita, maka Tuhan akan memberikan dorongan "iman" kepada kita yang tentu saja berbeda dengan dorongan emosi.

Bapa di sorga, nafsu kedagingan dan emosi kami masih sering menguasai kami, kami mohon ampun atas tindakan atau keputusan yang telah kami lakukan tanpa menunggu petunjuk dari padaMu. Kami mau belajar untuk mengendalikan diri kami dan menaruh nafsu dan emosi kami di bawah pengendalian Roh Kudus. Ajarlah kami untuk rendah hati dan mau bersabar; tanamkan dalam hati kami bahwa pertolonganMu kepada kami tidak pernah terlambat!
Dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa dan mengucap syukur. Amin.