24 Januari 2011

Aji Mumpung = Oportunisme

Ams 21:5 :"Rancangan orang rajin semata-mata mendatangkan kelimpahan, tetapi setiap orang yang tergesa-gesa hanya akan mengalami kekurangan."

Oportunisme merupakan suatu dorongan kuat untuk memuaskan kebutuhan bathin agar jangan sampai "kehilangan kesempatanku"; suatu kecenderungan manusiawi untuk memanfaatkan kesempatan yang sedang terbuka, biasanya diwujudkan dengan kata-kata : Sekarang inilah saatnya yang paling tepat, marilah kita cepat-cepat memanfaatkannya!
Oportunisme akan mengatakan kepada kita bahwa ini adalah kesempatan yang berasal dari Allah, dan menekan serta memaksa anda untuk segera mengambil tindakan/keputusan.

Persoalannya adalah bahwa bagi Allah kesempatan tidak pernah berupa sesuatu yang menekan atau memaksa. Tidak pernah!
Apabila Allah membuka pintu, maka pintu itu akan tetap terbuka cukup lama untuk kita bisa memasukinya dengan mantap dan dengan bijaksana.
RohNya selalu mendatangkan damai sejahtera atas setiap tindakan, gerakan, pilihan, keputusan atau perubahan yang diperintahkan olehNya.
Ingatlah Dia adalah El Shaddai! Allah yang Maha Kuasa ! Allah yang lebih dari cukup ! Dia adalah Allah yang memberikan kesempatan-kesempatan yang benar dan bukan kesempatan-kesempatan yang bisa hilang.

Waspadalah terhadap roh dunia/bapa segala kebohongan yang berusaha mempengaruhi pikiran dan menekan jiwa kita dengan selalu mengatakan "barang siapa yang ragu-ragu untuk memanfaatkan kesempatan emas ini akan kehilangan"; "Mumpung ada kesempatan, ambil aja..."
Berapa banyak diantara kita yang tanpa bertanya terlebih dahulu kepada Allah atau mencari kehendakNya, langsung melompat masuk kedalam berbagai situasi, memanfaatkan kesempatan dan kemudian mendapati diri kita berada dalam pergumulan yang berat secara keuangan, mental atau emosional?

Marilah di awal tahun yang baru ini kita memutuskan mau lebih percaya terhadap kehendak Allah daripada kehendak diri sendiri, mau lebih percaya kepada waktu dan cara Allah daripada waktu dan cara kita sendiri.
Marilah kita belajar hidup di dalam ketenangan dengan menyediakan waktu untuk berdoa dan belajar " menanti-nantikan" ( menunggu ) Tuhan Allah menyatakan kehendakNya dalam menuntun kita meraih masa depan yang dijanjikanNya kepada kita, yaitu masa depan yang gemilang, penuh keberhasilan dan pemenuhan potensi diri kita.
Percayalah jika Tuhan sudah memberikan suatu berkat kepada kita, maka pastilah berkat itu untuk kita dan tidak akan hilang atau pergi ke lain orang.Mari kita buang roh oportunisme dari hati kita dan menundukkan diri hanya kepada Tuhan Allah, Yehovah Elohim!

Bapa di sorga terima kasih atas nafas kehidupan yang tetap Engkau titipkan padaku di hari pertama tahun yang baru ini. Aku akan memulainya dengan tekad untuk hidup berbuah-buah bagiMu, untuk hidup sesuai dengan potensi yang telah Engkau tetapkan bagiku, menjadi saluran berkat bagi banyak orang demi kemuliaan namaMu.
Kuserahkan sepanjang tahun ini kehidupanku kedalam tangan pimpinanMu saja, sebab Engakulah El Shaddai ! Tiada Allah lain selain Engkau ya Abba ya Bapa yang layak disembah dan dipuja sepanjang masa. Haleluya! Demi nama Tuhan Yesus Kristus aku mengucap syukur dan berdoa. Amin.