18 Januari 2011

Sukacitaku penuh !

Yoh 16:24 :"Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatupun dalam namaKu. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu."

Tiap orang Kristen yang lahir baru menngetahui bahwa keselamatannya adalah karunia semata-mata. Ia sudah dilahirkan kembali oleh Roh Kudus ketika ia menerima Yesus Kristus sebagai Juru selamatnya atas dasar IMAN.
Namun Tuhan Yesus datang bukan hanya untuk memberikan keselamatan kepada kita, Ia datang juga agar kita beroleh karunia sukacita.
Sukacita dari Tuhan ini adalah kekuatan kita dalam menempuh kehidupan kekeristenan kita.

Sumber sukacita kita berasal dari keberadaan Tuhan Yesus dalam hati kita, bukanlah terletak pada suatu keadaan yang bahagia atau suatu keadaan yang memuaskan hati kita; sukacita kita tidak bergantung kepada perasaan kita, yang berarti kita bukannya bersuka cita oleh karena kita merasakan sukacita.
Sukacita yang sejati tidak terpancar dari dalam emosi kita, tetapi harus menjadi sasaran dari kehendak kita dan ia adalah bagian dari hidup bersyukur kita.

Prakarsa untuk bersukacita itu tidak dapat datang kepada kita dari emosi2 kita atau pikiran kita atau indera kita, melainkan dari bagian roh kita, yang sudah dilahirkan kembali oleh Roh Kudus.
Disitulah kehendak kita berdiam, dan apabila kita mengizinkan lebih banyak kehendak kita mengambil prakarsa untuk tindakan-tindakan kita, maka kita akan menemukan bahwa kesanggupan kita untuk menjawab tiap-tiap situasi dengan memuji, bersukacita dan berterima kasih menjadi bertambah besar.
Kebergantungan kita terhadap perasaan kita akan menjadi semakin lemah dan apabila kita bertahan , kita akan menemukan bahwa sukacita berasal dalam kehendak dan roh kita akan tersebar juga kepada indera kita.

Bersukacitalah senantiasa ( 1 Tes5:16 ) adalah berbahagia di dalam Tuhan tanpa gangguan.
Tetaplah berdoa ( 1 tes 5:17 ) adalah buah dari bersukacita senantiasa dalam Tuhan.
Mengucap syukurlah dalam segala hal ( 1 Tes 5:18 ) adalah buah-buah dari kedua hal di atas.
Inilah rahasia trilogi bersukacita, berdoa dan bersyukur, mari kita praktekkan dalam hidup kita.

Bapa disorga, terima kasih untuk rahasia FirmanMu, Engkau telah mengajarkan kepada kami bahwa hidup kekristenan kami akan disempurnakan melalui sukacita, berdoa dan pengucapan syukur. Melalui FirmanMu ini kami dapat menghayati suatu kehidupan yang bahagia tanpa gangguan dihadapan Allah, yang oleh karena itu kami dapat memandang bahwa tiap-tiap keadaan dalam hidup kami datang daripadaMu dan oleh karena itu kami mengucap syukur kepadaMu bahwa oleh kehendakMu kami disempurnakan dalam Kristus Yesus. Amin.