26 Mei 2011

Melody in my heart

Ef 5:18-20 :" Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh. Dan berkata-katalah seorang pada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati. Ucapkan syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita.

Ayat 19 diterjemahkan Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati, dalam bahasa Inggris dikatakan :" ...singing and making melody in your heart to the Lord."
Hikmat yang diterima oleh rasul Paulus sungguh luar biasa...
Pertama dia membandingkan antara mabuk anggur dengan dipenuhi oleh Roh. Sungguh suatu kondisi pengalaman yang mirip antara 2 hal yang berbeda tersebut. Mabuk anggur dapat menimbulkan hawa nafsu ( marah, berahi, dll) namun pada kondisi mabuk tersebut orang dapat pula merasa suka cita, ringan/melayang, tanpa beban, berani/tanpa malu berekspresi...

Jika kita dipenuhi oleh Roh maka kondisi pengalaman yang kita alami sama dengan kondisi pengalaman orang mabuk anggur, namun tanpa hawa nafsu; hati kita semata-mata akan dipenuhi oleh suka cita, kita akan bernyanyi tanpa malu, bersorak sorai bagi Tuhan secara lepas dan terlepas dari egosentris kita.
Jika mabuk anggur, maka kondisi pengalaman itu hanya sekejap/ sementara saja; sebaliknya dipenuhi oleh Roh akan berlangsung terus menerus, tergantung kepada kemauan/kehendak hati kita dalam menanggapi api Roh Kudus yang menjalar kerelung-relung hati kita.
Menciptakan melodi dalam hati kita untuk memuji Tuhan adalah suatu pengalaman hidup sehari-hari yang harus kita lakoni. Dengan adanya lagu dalam hati kita, suka cita kitapun akan meluap-luap dan fokus perhatian kitapun tertuju pada Tuhan.
Cobalah pengalaman unik ini, bergumam atau bersenandung kepada Tuhan setiap saat ( boleh bersuara maupun tidak bersuara ); pasti anda akan mengalami keajaiban, dimana persoalan yang berat yang sedang kita alami serasa hilang begitu saja, dan Tuhan menggantinya dengan suka cita dan pengharapan-pengharapan baru.
Dalam kondisi seperti inilah kita dapat benar-benar mengucap syukur atas segala sesuatu dalam hidup kita kepada Tuhan. Sekali lagi kondisi meluap-luap ini dapat kita alami setiap saat dan secara berkesinambungan, jika kita MAU (secara sadar) menciptakan melodi dalam hati kita dan menaruh perhatian kita pada karya Roh Kudus dalam diri kita.

Roh Kudus mari penuhi diriku sepenuhnya, penuhi hatiku sehingga dari dalamnya meluap pujian dan sembah kepada Allah dan Bapa Tuhanku Yesus Kristus. Penuhilah diriku dengan suka cita sorgawi dan berilah pengharapan-pengharapan baru pada waktu ku memuji-muji Engkau, Tuhan. Aku mau senantiasa memenuhi hatiku dengan rangkaian melodi penyembahan dan pujian kepadaMu. Haleluya......! haleluya......! haleluya......!