01 Mei 2011

Ujian Waktu

Gal 6:9 :" Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah."

Frame waktu yang kita gunakan berbeda dengan yang digunakan oleh Allah. Seringkali kita merasa pertolonganNya sangat terlambat; seringkali kita merasa "sudah tenggelam" namun Allah masih belum juga menolong kita.
Di dalam ujian waktu ini kitapun diuji mengenai ketaatan kita kepadaNya, ketergantungan kita kepadaNya, kepercayaan kita kepadaNya.

Mari kita belajar dari pengalaman yang berakibat sangat fatal yaitu pengalaman Saul dalam 1 Sam 13:12,13a; pada waktu itu Saul berpikir bahwa orang Filistin akan menyerangnya, sebab itu ia memberanikan diri untuk mempersembahkan korban bakaran; ia sangat panik akibat begitu besarnya kekuatan orang Filistin, sehingga ia mengambil tindakan "menyuap TUHAN " ( mempersembahkan korban) agar TUHAN datang menolongnya.
Akibat analisa dan tindakannya itu Saul telah melanggar perintah TUHAN dan akibat yang diterimanya yaitu kerajaannya tidak dikokohkan oleh TUHAN.
Saul tidak mau menunggu waktu yang TUHAN telah siapkan untuk menurunkan pertolonganNya kepadanya. Saul tidak taat. Saul kurang percaya. Saul bertindak berdasarkan analisanya sendiri. Saul bertindak menurut ukuran waktunya bukan waktu TUHAN.

Maz 34:20 Kemalangan orang benar banyak, tetapi TUHAN melepaskan dia dari semuanya itu.
Disinipun kita tidak melihat kapan tepatnya Tuhan melepaskan orang benar dan tidak pula dijelaskan kenapa ada waktu penantian sebelum Tuhan melepaskan kita dari kesulitan-kesulitan yang kita alami.
Dari Firman Tuhan ini kita belajar bahwa jika Tuhan bertindak maka tindakanNya selalu disebut keajaiban, mujizat, yang mustahil menjadi nyata, luar biasa mengagumkan; karena Ia adalah TUHAN yang ajaib dan Dia senang dimashyurkan, diagungkan, dipuji, dihormati sebagai Allah dari segala ilah/allah, Raja dari segala raja.
Sebab itu marilah kita tunggu pertolongan Tuhan yang tidak pernah meleset atau terlambat.

Bapa di sorga, terima kasih Bapa atas janji pertolonganMu yang tidak pernah terlambat melepaskan kami dari semua persoalan kami. Waktu penantian yang harus kami alami adalah untuk memurnikan iman kami kepadaMu, iman percaya, ketaatan dan ketergantungan kami kepadaMu; kami mau menyenangkanMu dengan ketaatan dan kepercayaan kami kepadaMu, bukan sekedar dengan amal dan ibadah yang kami lakukan. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami bersyukur dan berdoa. Amin.