12 April 2011

Desires to be first

Mark 9:35 :"And He sat down, called the twelve, and said to them, "If anyone desires to be first, he shall be last of all and servant of all."

Firman di atas telah dilakoni sendiri oleh Tuhan kita Yesus Kristus semasa pelayananNya, dimana Dia telah mengosongkan diriNya sendiri dan mengambil rupa (berperan sebagai) seorang hamba ( Fil 2:7 ).
Demikan juga kita sebagai seorang laki-laki berperan sebagai suami, ayah dan kepala keluarga. Otoritas kita datang dari penundukan kita kepada TUHAN Allah Bapa di sorga, dan oleh karena itu kita juga harus meneladani teledan yang sudah diberikan oleh Tuhan Yesus Kristus.
Jika hendak menjadi yang pertama/terdahulu ( baca UTAMA ), maka kita harus mengosongkan diri kita dari keegoisan kita, mengosongkan diri dari motif dan keinginan diri kita sendiri dan mengambil peran seorang HAMBA. Ini tidak berarti kita akan kehilangan kejantanan kita, tetapi ini berarti kita harus mengutamakan kebutuhan keluarga kita di atas kepentingan pribadi kita!
Apakah hoby kita lebih penting daripada perhatian dan komunikasi dengan isteri dan anak-anak kita?
Apakah pekerjaan dan ambisi karir kita lebih menyita waktu dibandingkan menyediakan waktu tiap hari untuk makan malam bersama?
Apakah paradigma tentang kejantanan kita menghalangi kita untuk memberikan perhatian terhadap hal-hal yang kecil-kecil kepada isteri kita?
Mari kita belajar teladan Tuhan Yesus Kristus dalam mengosongkan diri dan berperan sebagai hamba.
Dengan melakukan proses pembelajaran seumur hidup menjadi seorang hamba ( mengutamakan kepentingan keluarga daripada kepentingan pribadi ), akan nyata dari hari ke hari Kristus bekerja dalam kehidupan kita dan seperti Bapa meninggikan Dia, kitapun akan ditinggikanNya.

Bapa ajar aku senantiasa menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat dalam Kristus Yesus dalam kehidupan rumah tanggaku. Ajarku lebih mengutamakan kepentingan keluarga ( isteri dan anak-anakku ) daripada kepentinganku sendiri. Demi nama Yesus Kristus, amin!