23 April 2011

Kehampaan

Pengktbh 1:13,14 : Aku membulatkan hatiku untuk memeriksa dan menyelidiki dengan hikmat segala yang terjadi di bawah langit. Itu pekerjaan yang menyusahkan yang diberikan Allah kepada anak-anak manusia untuk melelahkan diri. Aku telah melihat segala perbuatan yang dilakukan orang di bawah matahari, tetapi lihatlah, segala sesuatu adalah kesia-siaan dan usaha menjaring angin. "

Kedengarannya seperti ucapan seorang yang gagal dalam hidupnya, bukan?
Jika kata-kata itu terucap dari bibir mulut orang yang sedang terhimpit hutang, susah, tidak punya pekerjaan, maka tidaklah terdengar aneh; namun oleh karena yang mengucapkan raja Salomo, seorang raja yang kaya raya, terkenal, tenar, hidupnya berkelimpahan; namun hatinya hampa, kosong.

Kehampaan hati tidaklah dapat dipenuhi atau dipuaskan oleh materi, oleh ketenaran, oleh makanan dan minuman; kehampaan hati hanya dapat dipenuhi oleh roti kehidupan dan air kehidupan yang tidak lain adalah Firman Tuhan dan persekutuan dengan Tuhan sendiri.
Salomo pada awal masa pemerintahannya begitu dipimpin oleh hikmat Allah; namun semakin lama hikmat Allah undur dari dalam dirinya, oleh karena ia hidup tidak berkenan dihadapan Allah; oleh karena banyaknya isteri2 dan gundik2nya yang menyembah berhala, iapun tertular, terinfeksi dan ikut menyembah berhala ( 1Raja 11); hubungannya dengan Allah menjadi hambar dan kering. Syukurlah akhirnya sang raja menyadari bahwa yang terpenting dalam hidup ini adalah takut akan Allah dan mentaati Dia.

Bapa di sorga ampuni kami jika kami hidup menurut hikmat kami sendiri, ampuni kami jika kami mengandalkan kemampuan kami sendiri; kami mohon janganlah undur dari kami, melainkan senantiasa urapilah kami dengan hikmatMu. Demi nama Tuhan Yesus Kristus kami mohon doa ini. Amin.