27 April 2011

Kepahitan Hidup

Hak 11:2 : "...mereka mengusir Yefta, katanya kepadanya: 'Engkau tidak mendapat milik pusaka dalam keluarga kami, sebab engkau anak dari perempuan lain.' "

Yefta anak dari Gilead yang berhubungan dengan seorang sundal ( pelacur), sehingga Yefta dapat disebut sebagai anak haram. Dan status tersebut menyebabkan ia tidak mendapatkan hak waris, yang lebih mengenaskan lagi ia diusir dari kalangan saudara-saudaranya/ keluarganya.
Yefta dapat saja menjadi orang yang minder atau dipenuhi dengan kepahitan hati sumur hidupnya, akibat dari status dan pengusiran yang dialaminya; namun ia tidak membiarkan dirinya dikuasai oleh perasaan mengasihani diri sendiri, ia tidak membiarkan dirinya dikendalikan oleh kepahitan hati dan rasa dendamnya.

Banyak orang mengalami kehidupan yang tidak berkembang, kehidupan tanpa suatu kepenuhan oleh karena hati mereka digerogoti oleh rasa mengasihani diri sendiri, oleh kepahitan, sakit hati dan/atau dendam.
Yefta tidak membiarkan dirinya dilumpuhkan oleh kepahitan hidup, sehingga dengan demikian ia dapat dipakai oleh Allah menjadi seorang pahlawan yang gagah perkasa, menjadi pemimpin negeri. Kepahitan hidupnya justru memacu dia menjadi seorang pahlawan.
Marilah kita menerima semua hal yang terjadi dalam hidup kita dengan ucapan syukur, hal yang terjadi karena kawan atau lawan, hal yang terjadi karena kegagalan atau kesuksesan, bahkan penghinaan sekalipun. Mari kita terima hal-hal itu sebagai kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.
Renungkanlah Firman Tuhan dalam 1 Pet 5:10. Biarlah kepahitan hidup memacu kita semakin melekat pada Tuhan, untuk semakin taat pada FirmanNya, untuk dibentuk sesuai kehendakNya.
Ingatlah bahwa manusia menilai seseorang berdasarkan penampilan luarnya, tetapi Tuhan melihat dan menguji hati !

Bapa di sorga, seringkali kami menghadapi situasi yang begitu memojokkan kami, yang membuat diri kami ditaruh dalam posisi sebagai orang yang bersalah, sering kami difitnah, sering kami dihina; Bapa ajar kami untuk bersyukur dengan sikap hati yang benar, yaitu bersyukur bahwa Engkau memberikan kesempatan kepada kami untuk mendekatkan diri kami kepadaMu, bersyukur bahwa Engkau memberi kesempatan kepada kami untuk menjadi pahlawan-pahlawan iman bagi kemuliaan namaMu.
Roh Kudus pimpin kami dari hari kehari agar kami mampu membuang setiap kepahitan hidup yang kami alami dan merubahnya menjadi sarana untuk melekatkan diri kami kepada Tuhan.
Dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa dan bersyukur. Amin.