06 April 2011

Covetousness (Ketamakan)

Luk 12:15 :"And He said to them, "Take heed and beware of covetousness, for one's life does not consist in the abundance of the things he possesses."

Manusia sering berpikir bahwa kehidupannya tergantung pada hartanya, pada apa yang dia miliki; demikian pula dia menilai sesamanya, pada umumnya dinilai dengan dasar kekayaan yang dimilikinya.
Sebaliknya Tuhan menilai bahwa manusia hidup bukan digantungkan atau didasarkan pada kekayaannya; harta tidak berkuasa atas jiwa manusia.
Kemarin kita telah membahas tentang salah satu sikap mental yanng menyeret dunia ke dalam arus krisis perekonomian secara global yaitu sikap keserakahan.
Ketamakan dan keserakahan adalah kakak beradik kembar.
Ketamakan dan keserakahan selalu menyesatkan orang; seperti ada tertulis "...mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa, dan yanng mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan (1 Tim 6:9).
Kaya dihadapan Tuhan adalah hal yang berharga untuk diperjuangkan yaitu mempunyai iman untuk bergantung kepadaNya dalam menjalani hidup ini.

Bapa disorga di dalam nama Tuhan Yesus Kristus aku mohon ampun atas segala dosa ketamakan yang mengikat dalam hidupku. Kelimpahan berkat dariMu adalah anugerah bukan suatu tujuan dalam hidupku dan aku sadar Tuhan untuk setiap kelimpahan berkat jasmani maupun rohani yang Engkau berikan kepadaku adalah untuk kemuliaan namaMu, wajib kukembalikan untukMu Bapa. Ajarku untuk selalu merendahkan hati dihadapanMu dan sesamaku, agar hidupku dipenuhi oleh kasihMu yang sangat berharga. Terima kasih Tuhan untuk kekayaan yang Engkau berikan kepadaku yaitu kehidupan kekal abadi bersamaMu. Amin.