26 April 2011

Membuka Hati

Kis 16:14 :"Seorang dari perempuan-perempuan itu yang bernama Lidia turut mendengarkan. Ia seorang penjual kain ungu dari kota Tiatira, yang beribadah kepada Allah. Tuhan membuka hatinya, sehingga ia memperhatikan apa yang dikatakan oleh Paulus."

Paulus pada waktu itu berada di kota Filipi, pada saat hari sabat ia menyisir sungai dan menemukan tempat sembahyang Yahudi yang dihadiri pula oleh serombongan wanita.
Mereka adalah penganut dan hidup dibawah Hukum Yahudi/ Taurat, sedangkan Paulus menyampaikan kepada mereka suatu hal yang baru sama sekali buat mereka yaitu berita anugerah. Salah seorang wanita yang bernama Lidia mempunyai hati yang terbuka untuk menerima apa yang disampaikan oleh Paulus.

Memiliki hati yang terbuka adalah merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan Kekristenan kita oleh karena tanpa hati yang terbuka kita tidak akan mendengar/mengerti hal-hal yang baru atau hal-hal yang berbeda.
Dapat kita lihat bahwa banyak orang yang tidak percaya akan perkara-perkara di dalam Alkitab, hanya oleh karena perkara-perkara itu bukanlah merupakan bagian dari apa yang diajarkan kepada mereka pada masa lampau ( seperti ajaran yang dianut oleh Lidia, hukum mata balas mata, gigi ganti gigi; digeser oleh pemberitaan Paulus yaitu kasihilah musuhmu...).
Seringkali kita menyaingi Tuhan Allah seolah-olah kita telah mengetahui segala perkara-perkara, kita telah memiliki hikmat yang melebihi hikmatNya; sehingga kita dengan lantang menolak segala hal yang baru atau berbeda dengan apa yang telah kita pelajari.

Kita harus berpikiran tulus, bukan berpikiran sempit dan memiliki hati yang terbuka terhadap kebenaran. Dan ini semuanya dimulai dari adanya kerendahan hati dalam diri kita, maka kita akan membuka diri terhadap perkara-perkara baru; ini bukan berarti kita harus menjadi sangat terbuka dan mempercayai setiap hal yang diberitakan kepada kita. Kita tetap wajib menguji setiap hal yang kita terima sebelum mempercayainya, menguji apakah sudah sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan, menguji dari buah-buahnya.

Bapa di sorga Engkau adalah TUHAN Allah dengan hikmat yang sempurna, cara-cara dan jalan-jalanMu tidak terselami oleh kemampuan pikiran kami. Jika kami membatasiMu dengan kemampuan berpikir kami, kami mohon ampun saat ini juga kami mau menyerahkan pikiran dan hati kami kepadaMu, terangilah dan berikanlah hikmatMu agar kami mengerti rancanganMu. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami bersyukur dan berdoa. Amin.