20 Maret 2011

Tit for Tat = Kasih Terselubung

1 Kor 13:5 Amp :"Kasih itu tidak mudah tersinggung atau jengkel atau mendendam..."

Firman Tuhan memerintahkan kita agar hidup dalam kasih; hal ini karena dalam seluruh hubungan manusia diatur dengan Hukum Kasih.
Bagaimana tolok ukur untuk mengetahui bahwa kita sedang hidup dalam kasih? Tolok ukurnya adalah selama kita berjalan bersama Tuhan dan tetap dipenuhi oleh Roh Kudus, maka kita tidak akan ambil peduli terhadap perbuatan "jahat" yang dilakukan orang lain kepada kita; sebaliknya apabila kita mulai menghitung tindakan yang "jahat" orang lain kepada kita, maka kita tidak sedang berjalan dalam kasih.

Tersinggung, jengkel atau mendendam akan merangsang kita untuk melakukan "tit for tat" ( pukulan dibalas dengan pukulan ).
Istilah yang berasal dari "Teori Game" ( teori yang dikembangkan oleh John von Neumann) ini menyatakan bahwa perlakukan orang lain sebagaimana ia memperlakukanmu, tetapi berperilakulah selalu dengan baik pada permulaannya.
Betapa banyak orang yang melakukan strategi ini dalam kehidupannya; inilah bentuk kasih terselubung ! Pertama-tama tunjukkan bahwa anda seorang yang baik, penuh kasih; namun apabila orang lain tidak memperlakukan anda sebagaimana yang anda lakukan, maka balaslah sesuai perbuatan mereka.

Dunia menerapkan strategi ini dalam kehidupan sehari-hari; namun kita sebagai anak-anak Allah dituntut untuk mempraktekkan kasih yang murni, yaitu tidak memperhitungkan kesalahan orang lain dan kemudian melakukan hal yang sama kepadanya; melainkan mulut dan lidah kita akan senantiasa mengucapkan syukur bagi kemuliaan nama Tuhan!
Hidup dengan sikap demikian ini akan membuat kita mengalami hidup penuh kemenangan dan puncak kemenangan !
Dunia boleh saja mengejek kita sebagai orang yang lemah, tanpa pembelaan diri; namun percayalah bahwa menurut persepsi Tuhan anda telah melakukan perintahNya dan siap menerima berkat-berkatNya yang melimpah !

Bapa di sorga ajar aku untuk dapat mempraktekkan FirmanMu ini, karena sulit sekali Tuhan untuk tidak jengkel, untuk tidak tersinggung terhadap perbuatan atau perkataan orang lain yang menyinggung, yang merendahkan, yang "jahat" menurut persepsiku. Mari Roh Kudus ubahlah persepsiku agar seturut dengan persepsiMu, berilah hikmat dan kekuatan dalam langkah langlahku untuk senantiasa memperbaharui diriku. TanpaMu apa dayaku? Aku mengandalkanMu TUHAN. Demi nama Tuhan Yesus Kristus aku mohon doa ini. Amin.