07 Maret 2011

Dilema Pengusaha Kristen

Ef 4:22-24 :" ..."yaitu bahwa kamu, berhubungan dengan kehidupanmu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan, supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya."

Tujuan dunia bisnis adalah berhasil dalam bisnis. Semua orang tahu bahwa memperoleh uang lebih banyak daripada yang dibelanjakan adalah kunci keberhasilan dalam bisnis apapun juga. Sehingga lahirlah falsafah dunia : "Lakukan apa saja demi memperoleh uang karena uang adalah kunci keberhasilan bisnis." Selanjutnya sebagian besar dari lingkungan masyarakat bisnis bertekad untuk melakukan apapun juga demi menjadikan bisnisnya berhasil, mereka melakukan apa saja yang diperlukan agar dana pembelanjaan dapat ditekan sedemikian rupa walaupun dengan cara-cara yang melanggar prosedure hukum alias menghalalkan segala cara.
Sedangkan di sisi lain sebagai orang Kristen tujuan hidupnya sudah berubah yang dulunya hanya untuk memuaskan diri sendiri, sekarang sudah diperbarui yaitu untuk melayani dan menyenangkan hati Tuhan. Kita harus berbeda dengan dunia dan berbeda pula dalam cara kita mengelola apapun. Tuhan mengatakan bahwa kita harus jujur dan adil dalam mengelola bisnis kita.
Sehingga pada suatu saat seorang pengusaha Kristen mendapati dirinya ditarik menuju dua arah yang berlawanan. Ia ingin melayani, mematuhi dan memuaskan hati Tuhan, namun kadangkala ia tergoda untuk melupakan Tuhan dan melakukan apapun juga untuk bersaing agar berhasil dalam bisnisnya.
Bagaimana sikap kita ? Apakah kita menjadikan uang semata-mata sebagai tolok ukur untuk mengambil keputusan bisnis ataukah kita menggunakannya bersama-sama dengan Firman Tuhan sebagai patokan ?
Sudah seharusnya menyenangkan hati Tuhan mendahului segala pemikiran untuk memperoleh uang!
Ingat kita tidak mungkin mengabdi pada dua majikan sekaligus; kita harus memilih salah satu sebagai titik fokus atau pusat perhatian kita.

Bapa di sorga kami mau mengambil sikap untuk mengutamakan Engkau dalam setiap keputusan bisnis yang kami buat di atas tujuan pencapaian keuntungan uang semata-mata; karena Engkau adalah Tuan kami. Segala yang kami peroleh adalah berasal dariMu, Engkaulah yang memberikan kuasa kepada kami untuk menjadi kaya; oleh karena itu kami tidak akan memegahkan diri kami, kami akan menyembunyikan diri kami dibalik kemuliaanMu. Segala puji, hormat dan syukur hanya bagiMu TUHAN Allah kami yang hidup. Amin.